- Tokyodisneyresort.jp
VIVA – Perum Perhutani akan menggarap megaproyek wisata teranyar sekelas 'Disneyland' di Jawa Barat. Proyek ini akan dikerjasamakan dengan sejumlah perusahaan pelat merah lainnya.
Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyusun rencana untuk membangun dengan konsep World Class Destination 'eco-theme park'. Pada tahun ini, diharapkan aspek studi kelayakan atau feasibility studies-nya rampung.
"Saya bersama teman-teman BUMN sedang akan membangun World Class Destination, seperti Universal Studios, Disneyland, dan lain-lain," kata Denaldy di Jakarta, Selasa 9 Juli 2019.
Dia mengungkapkan, nilai investasi proyek ini ditaksir akan mencapai miliaran dolar Amerika Serikat. Sejumlah lokasi mulai dikaji dan salah satu yang terkait adalah di Jawa Barat.
"(Nilai investasinya) miliaran US dolar. Kita sudah susun rencana. Saya sudah sounding ke beberapa kementerian seperti Kementerian BUMN, KLHK dan Pariwisata," ujar dia.
Dia menuturkan, energi yang akan dimanfaatkan dalam proyek itu seluruhnya akan bersumber dari energi terbarukan. Namun, dia masih enggan membeberkan, perusahaan pelat merah lain yang akan terlibat dalam pembangunan tersebut
"(Pokoknya) kita dengan teman-teman BUMN, akan ada biomassa, salah satu daerah itu ada sungai, jadi bisa jadi sumber energi juga," kata dia.
Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan besar di Amerika Serikat dalam pengembangan proyek ini.
"Awal tahun kemarin kita sudah ke sana, perusahaan besar sekali, pengalaman bisa membangun itu. Tapi saya belum bisa sebutkan (nama perusahaannya)," ujar dia.
Selain bisnis inti di sektor pengolahan kayu, Perum Perhutani saat ini terus membangun sejumlah destinasi wisata. Sebut saja, Pantai Menganti, Pantai Papuma, Pantai Tiga Warna, dan Pantai Pulo Merah.
Sementara itu, untuk wisata pegunungan adalah Kawah Putih, Gunung Prau, Gunung Galunggung, serta Kawah Sikidang. Tak hanya itu, ada Curug Pelangi, Curug Cilember, Curug Rondo, dan Gunung Slamet yang juga dikelola oleh perusahaan pelat merah sektor kehutanan itu.
