Cari Modal Kerja, Inocycle dan Arkha Jayanti Resmi Melantai di BEI

Pencatatan perdana INOV dan ARKA.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – Hari ini, Bursa Efek Indonesia kembali memiliki dua emiten baru, yakni PT Inocycle Technology Group Tbk dengan kode saham INOV, dan PT Arkha Jayanti Persada Tbk atau ARKA. Keduanya pagi ini resmi mencatatkan saham perdana dan menjadi emiten bursa ke-28 dan 29 pada 2019.

BUMN MIND ID dan Pelindo Dikabarkan Segera IPO

INOV yang bergerak di bidang industri serat staple buatan dan industri non woven itu melepas 608 juta sahamnya dengan harga penawaran Rp250 per saham. Melalui penawaran saham itu perseroan akan meraup dana sebesar Rp152 miliar.

Dengan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia dan PT Bahana Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Direktur Utama INOV, Jaehyuk Choi, mengaku berencana untuk menggunakan 40 persen dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Putra Karya International.

Raup Dana IPO Rp 860 Miliar, Ancara Logistics Indonesia Genjot Ekspansi Usaha 2024

"Sementara 30 persen untuk pengembangan bisnis baru atau pembentukan anak usaha baru, dan 30 persen lagi untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku," kata Jaehyuk dalam keterangan tertulisnya, Rabu 10 Juli 2019.

Pada saat yang sama, ARKA selaku perusahaan teknik, manufaktur alat berat, dan konstruksi baja, melepas 500 juta saham atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp236 per saham, ARKA akan meraup dana segar sebesar Rp118 miliar.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Dengan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, di masa penawaran umum saham ARKA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,84 kali dari total saham yang ditawarkan atau sebesar 85,11 kali dari penawaran terpusat pada 1-5 Juli 2019.

Direncanakan, sebesar 70 persen dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja, berupa pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Selanjutnya, sisanya akan digunakan untuk membayar utang ke supplier.

Dalam debut perdananya saham ARKA langsung menyentuh titik auto rejection atas atau menguat hingga 50 persen ke level Rp354, dari harga penawaran senilai Rp236 per saham.

Hal itu ditopang frekuensi transaksi sebanyak tiga kali dengan volume transaksi sebanyak 116 lot. Nilai transaksi ARKA mencapai senilai Rp4,11 juta untuk sepanjang perdagangan hari ini.

Serupa dengan ARKA, saham INOV juga menguat 49,6 persen di awal perdagangan ke level Rp374 dari harga penawaran Rp250 per saham. Hal itu ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak dua kali, dengan volume transaksi sebanyak 40 lot. Nilai transaksi INOV mencapai Rp1,5 juta untuk sepanjang perdagangan hari ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya