Pemerintah Kebut Pengembangan Empat Destinasi Wisata Super Prioritas

Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menggelar rapat koordinasi antara Kementerian dan Lembaga terkait progres empat destinasi pariwisata super prioritas, Rabu 10 Juli 2019. Empat destinasi itu adalah Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Danau Toba. 

Sentul City, Destinasi Favorit Jalani Aktivitas Ramadhan dan Libur Lebaran

Usai rapat, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf mengatakan, perlu ada percepatan khusus dalam pengembangan empat destinasi wisata super prioritas ini. Pemerintah pusat juga mendorong adanya percepatan di badan otorita wilayah masing-masing. 

"Memang ada keresahan perlu ada percepatan, jadi otorita di masing-masing area ini harus berjalan dengan baik," kata Triawan di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu 10 Juli 2019.

Menjelajah Rumah Nemo yang Jadi Destinasi Wisata Baru di Sabang

Dia mengatakan, sudah teridentifikasi  banyak permasalahan bersifat birokratis yang perlu segera dibereskan untuk mempercepat pembangunan tersebut. Misalnya, terkait izin lahan yang diperlukan untuk pengembangan. 

"Antarkelembagaan, misalnya, diperlukan lahan yang punya KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Setiap lahan yang digunakan harus ada penggantinya, nah itu anggaran, kalau belum dianggarkan tahun ini, bagaimana, kan enggak bisa," katanya. 

Tiket Pesawat ke Labuan Bajo, Lombok dan Danau Toba Turun

Untuk itu, kata dia, pemerintah mengkaji kemungkinan adanya diskresi dari para menteri agar lahan hutan itu bisa diubah penggunaannya, sehingga tidak perlu ada penggantian anggaran. Namun, semua ini masih dalam tahap kajian. 

"Terus masalah masterplan. Investor akan masuk kalau masterplan sudah ada dan mereka akan masuk kalau status tanah sudah beres," kata dia. 

Dia menambahkan, keempat destinasi wisata super prioritas itu butuh tambahan lahan untuk pengembangan. Lahan itu nantinya akan dikembangkan bersama investor untuk objek wisata, penginapan, hotel maupun infrastruktur pendukung lainnya. 

"Ini kan dikumpulkan dulu (masukannya). Nanti akan dibicarakan antarmenteri. Harus ada lagi (rapat lanjutan), Pak Luhut sudah gemas," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya