Wapres JK Sebut Robotisasi Industri Bisa Bikin Ekonomi Hancur

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • Reza Fajri/VIVA.co.id.

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai industri tidak bisa sepenuhnya beralih ke otomatisasi atau menggunakan mesin robot. Sebab, sistem ekonomi juga bisa terdampak jika hal itu terjadi.

9 Startup Terbaik akan Digembleng 90 Hari

"Saya bilang, kalau Anda semua robot, siapa yang memiliki pendapatan? Siapa yang bekerja? Kalau tidak ada orang yang bekerja maka tidak ada penghasilan," kata JK saat mengisi acara diskusi terkait ekonomi di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis 11 Juli 2019.

"Kalau tidak ada penghasilan, siapa yang beli barang? Kalau tidak ada yang beli barang, ekonomi hancur," tuturnya.

Airlangga Sebut Ekonomi Digital ASEAN 2030 Bakal Capai US$2 Triliun, 40 Persennya Ada di Indonesia

Menurut Wapres, tidak semua industri bisa terapkan revolusi 4.0 itu. Contohnya, Jepang bisa menerapkan industri 4.0, karena memang cocok dengan keadaan dalam negerinya.

"Jepang itu pasti begitu. Karena lebih banyak orang tua daripada anak muda, jadi pasti cari robot," ujar JK.

Ekonomi Baru Tak Bisa Jalan Sendiri

Sementara itu, untuk Indonesia, menurut JK, hanya industri tertentu yang benar-benar bisa menerapkan industri 4.0 secara menyeluruh. Meskipun, Wapres juga mengakui Indonesia tetap perlu memaksimalkan pemakaian teknologi dalam industri.

"Jadi tetap mungkin pemakaian teknologi, tapi tetap manusia yang makmur begitu, yang maju begitu, bukan robot yang maju. Bukan hanya otomatisnya yang maju, tapi semuanya itu untuk kebutuhan kemakmuran manusia. Itu inti pemikirannya," tutur JK.

Ilustrasi pembayaran pajak.

Pemerintah Kantongi Rp 22,179 Triliun dari Pajak Digital

Pemerintah telah menunjuk 167 pelaku usaha PMSE menjadi pemungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Februari 2024.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2024