BI Catat Pertumbuhan Kredit Baru Meningkat di Triwulan II-2019

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Survei Perbankan Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit baru meningkat pada triwulan II-2019 dan triwulan III-2019. Tercermin dari saldo bersih tertimbang atau SBT permintaan kredit baru sebesar 78,3 persen pada triwulan II, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 57,8 persen. 

Tembus Rp 39,1 Triliun, Laba Bersih Bank Mandiri Kuartal III-2023 Melesat 27,4%

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi. Kenaikan SBT permintaan kredit investasi tercatat dari yang sebelumnya 74,7 persen menjadi 77,3 persen dan kredit konsumsi naik dari 30,4 persen menjadi 54,3 persen.

"Sementara itu, pertumbuhan triwulanan kredit modal kerja melambat, terindikasi dari penurunan SBT dari 68,2 persen menjadi 61 persen," tulis BI dalam laporannya, Rabu, 17 Juli 2019.

BI Klaim Fundamental Ekonomi Nasional Terjaga Meski Situasi Global Tak Menentu

Pada triwulan III-2019, BI mencatat pertumbuhan kredit baru diperkirakan meningkat, tercermin dari SBT permintaan kredit baru mencapai 92,8 persen, didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang menguat didukung oleh kondisi politik dan keamanan yang stabil pasca Pemilu, dan risiko penyaluran kredit yang relatif rendah.

Sejalan dengan prakiraan meningkatnya pertumbuhan kredit baru, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-2019 diperkirakan lebih longgar, terindikasi dari Indeks Lending Standard atau ILS sebesar 0,8 persen, lebih rendah dibandingkan 12,4 persen pada triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan Kredit Perbankan Turun, Gubernur BI: Ada yang Harus Kami Cek

"Pelonggaran standar akan dilakukan terhadap seluruh jenis kredit, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar antara lain jangka waktu kredit dan agunan," ungkap BI.

Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan 2019. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2019 akan mencapai 11,2 persen. 

Optimisme tersebut didorong oleh prakiraan relatif rendahnya risiko penyaluran kredit, serta masih terjaganya rasio kecukupan modal dan likuiditas bank. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya