- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas naik ke level tertingginya dalam lebih dari enam tahun pada pembukaan perdagangan hari ini. Kenaikan itu didorong dengan ketegangan baru di Timur Tengah dan sinyal dari bank sentral Amerika Serikat, yang menguatkan harapan investor soal penurunan suku bunga.
Dilansir dari CNBC, Jumat 19 Juli 2019, harga emas di pasar spot internasional mencapai US$1.452,6 per ons. Harga tersebut tertinggi sejak Mei 2013, sebelum turun menjadi US$1.442,7 per ons.
Logam kuning tersebut telah naik 1,8 persen sepekan ini. Sementara itu, harga emas AS naik 1 persen hari ini ke level US$1.441,9 per ons.
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Jumat 19 Juli 2019, dibanderol seharga Rp714 ribu per gram. Harga itu naik Rp9.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp643 ribu per gram atau naik Rp9.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,39 juta, 10 gram Rp6,71 juta, 25 gram Rp16,68 juta, dan 50 gram Rp33,28 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp66,5 juta, 250 gram Rp166 juta, dan emas 500 gram Rp331,8 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp381 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp663,6 juta.
Selanjutnya, produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp7,38 juta dan Rp14,21 juta.
Adapun untuk pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram hanya tersedia di butik logam mulia.
