BI Prediksi Investasi Tumbuh 5-6 Persen pada 2019 

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin  (bps) dari 6 persen menjadi 5,75 persen. Hal ini diharapkan mendorong investasi dunia usaha selain insentif pajak yang diberikan pemerintah. 

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, meyakini dari seluruh pelonggaran instrumen kebijakan yang diambil BI dalam jangka pendek akan mendorong minat untuk berinvestasi. Sebab, selain kemudahan perizinan, minat investasi dinilai juga sangat bergantung pada prospek bisnis ke depan. 

"Kami perkirakan, investasi total keseluruhan baik bangunan maupun non bangunan secara riil dalam komponen PDB (Produk Domestik Bruto) bisa tumbuh 5-6 persen," ujar Perry di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 19 Juli 2019.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Dia meyakini geliat investasi akan terlihat pada kuartal III dan kuartal IV 2019. Meskipun pada semester I 2019, kata dia, korporasi atau dunia masih bersikap wait and see karena ketegangan perdagangan AS-China. 

"Tapi dengan kejelasan arah kebijakan dari pak Presiden saya kira Insya Allah minat investasi akan terus tumbuh," ungkap Perry. 

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Dia menguraikan, investasi yang berorientasi ekspor saat ini memang masih berhadapan dengan tantangan dari perang dagang AS-China. Menurutnya, wajar bila korporasi perlu menimbang lebih jauh untuk menambah kapasitas produksi dalam bentuk investasi. Kondisi ini juga terjadi di negara lain. 

"Tapi kalau investasi untuk orientasi domestik, saya kira itulah yang tentu saja akan terus akan positif," kata dia. 

Apalagi, lanjut Perry, Presiden Joko Widodo sudah berkomitmen meningkatkan investasi lewat kemudahan perizinan, pemangkasan sistem birokrasi yang tidak perlu dan berbagai insentif pajak. 

"Tentu saja itu akan menambah investasi di Indonesia yang diharapkan dari arus PMA (penanaman modal asing). Upaya ini tentu saja akan berdampak tahun ini tapi akan banyak berdampak pada tahun yang akan datang," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya