- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas internasional diperdagangkan turun pada Senin pagi, setelah investor berharap adanya penurunan suku bunga yang tajam pada akhir Juli 2019. Hal itu juga didukung dengan kondisi ketegangan di Timur Tengah.
Dilansir dari CNBC, pada Senin 22 Juli 2019, harga emas di pasar spot turun sekitar 0,2 persen ke level US$1.422,74 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS juga melemah 0,2 persen ke posisi US$1.424,10 per ons.
Adanya ekspektasi pasar pada penurunan suku bunga yang agresif terlihat menguat sejak Presiden Federal New York John Williams berpendapat untuk stimulus preemptive dalam pidatonya pekan lalu.
Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Senin 22 Juli 2019, dibanderol seharga Rp704 ribu per gram. Harga itu naik Rp1.000 per gram dibandingkan perdagangan Sabtu akhir pekan lalu.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp633 ribu per gram atau naik Rp1.000 per gram dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,34 juta, 10 gram Rp6,61 juta, 25 gram Rp16,43 juta, dan 50 gram Rp32,78 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp65,5 juta, 250 gram Rp163,5 juta, dan emas 500 gram Rp326,8 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp376,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp653,6 juta.
Selanjutnya, produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp7,28 juta dan Rp14,01 juta.
Adapun untuk pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram hanya tersedia di butik logam mulia.
