Genjot Jumlah Emiten, BEI Terjun Langsung ke Pengusaha Daerah

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dalam upaya untuk terus menggenjot jumlah emiten baru di lantai bursa, pihaknya akan terjun langsung ke sejumlah daerah di Indonesia.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nyoman mengaku pihaknya kerap kali menggelar workshop go public di beberapa kota strategis, yang memiliki para wirausahawan potensial dan iklim terbentuknya pasar modal.

"BEI beserta KPEI, KSEI, dan OJK, kami jalan bareng mengadakan workshop go public di beberapa kota strategis, seperti yang kami sudah selenggarakan di Surabaya, Makassar, Semarang, dan besok saya ke Jogja," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

Nyoman mengaku, upaya itu merupakan langkah BEI untuk mengembangkan wirausahawan di sejumlah daerah, bersama pihak Kadin dan para asosiasi pengusaha di berbagai bidang atau sektor.

Melalui pendekatan persuasif, seperti misalnya upaya edukasi dan sesi pertemuan bisnis dengan para anggota asosiasi tersebut, Nyoman berharap langkah ini akan mampu mendorong dan memantapkan langkah mereka untuk menjadi perusahaan publik.

Holding BUMN Jasa Survei Dukung Bursa Karbon di Indonesia, Ini Perannya

"Karena di daerah-daerah itu kami ingin ada edukasi juga, untuk melihat pilihan mengenai adanya akses pendanaan dan adanya pasar modal selain bank," kata Nyoman.

Nyoman memastikan, upaya pihaknya ini bukan hanya mengincar soal pendanaan semata, namun juga mengenai perbaikan aspek pengelolaan perusahaan agar bisa lebih akuntabel, profesional, dan berdaya saing.

Sehingga, hal ini diharapkan akan mampu membawa dampak yang baik bagi perekonomian nasional. Di mana, penciptaan arus modal diharapkan akan turut mendorong ekspansi bisnis yang memerlukan tenaga kerja, dan pengembangan berbagai sektor, serta industri terkait di dalamnya.

"Bukan hanya untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan semata, tapi kami lihat juga Indonesia dengan lebih banyak dana yang dihimpun, ekspansi lebih banyak, maka keperluan tenaga kerja akan lebih banyak yang bisa diutilisasi," kata Nyoman.

"Dan ini secara langsung atau tidak langsung juga akan meningkatkan ekonomi kita," ujarnya. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya