Chatib Basri Beberkan Pentingnya Data di Era Digital Technology

Chatib Basri di Diskusi Publik Manfaat Ekonomi Digital.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri menjelaskan, di era digital technology saat ini, salah satu hal yang sangat berharga bagi dunia industri digital adalah masalah data.

Usai Libur Lebaran, Pemohon Kartu Kuning di Tangerang Capai 500 Orang per Hari

Chatib memastikan bahwa segala lini bisnis dari sebuah sektor industri, akan bisa memanfaatkannya untuk kepentingan bisnis di sektornya tersebut.

"Jadi sekarang, perusahaan asuransi enggak perlu nyari data ke Prodia kalau misalnya dia mau menentukan berapa premi bagi calon konsumennya tersebut," kata Chatib dalam diskusi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2019.

Lindungi Diri Lewat Aplikasi

"Karena hal itu bisa dilihat dari data tentang bagaimana pola hidup dan kesehatan orang tersebut, berdasarkan pola pemesanan makanannya, misalnya aplikasi Gojek atau Grab," ujarnya.

Chatib menjelaskan bahwa dari data itu saja, perusahaan asuransi itu bisa langsung mengetahui bagaimana pola hidup, makanan, dan level kesehatan dari calon pemegang preminya tersebut.

Aplikasi Ini Bikin 'Happy'

Dengan demikian, dengan data itulah besaran premi bisa dijadikan pertimbangan, untuk kemudian dikenakan kepada calon pemegang premi berdasarkan data kesehatan dan pola makannya tersebut.

"Jadi dalam satu hari sebenarnya Grab itu bisa jadi perusahaan kesehatan. Karena data-data yang dia miliki itu bahkan bisa memberikan input bagi pihak BPJS misalnya," kata Chatib.

Di sisi lain, kekuatan data sebagai aset yang sangat berharga di era digital technology saat ini, diakui Chatib merupakan stimulus sekaligus output yang bisa mengimprovisasi berbagai sektor industri, baik di tataran domestik maupun global.

Chatib tak menyangkal bahwa inovasi pemanfaatan data ke depannya, berpotensi menggerus sejumlah lapangan kerja di sejumlah sektor industri.

Namun, dia juga meyakini bahwa lapangan kerja baru yang bisa diciptakan dari berbagai inovasi pemanfaatan data itu, nantinya akan bisa lebih banyak dihasilkan.

"Ketika revolusi industri muncul, orang beranggapan bahwa mesin akan menggantikan manusia. Tapi kan nyatanya tidak juga," kata Chatib.

"Saya percaya teknologi justru akan menghasilkan job yang lebih besar dibandingkan job yang hilang, asal gap-nya bisa ditangani. Jadi dengan segala kekhawatirannya, era digital technology ini adalah potensi yang harus dimanfaatkan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya