Semester I 2019, Bank Danamon Kantongi Laba Bersih Rp1,8 Triliun

Jajaran Direksi Bank Danamon.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,8 triliun pada paruh pertama atau Semester I 2019. Angka ini turun 10 persen dibanding periode yang sama di tahun 2018 sebesar Rp2,01 triliun.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia mengatakan, capaian ini ditopang oleh total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon yang tercatat tumbuh 11 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp148 triliun.

Dari sisi simpanan, dia melanjutkan, giro dan tabungan (Current Account Savings Account/CASA) naik 8 persen, sementara itu deposito naik 16 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

"Kredit yang kami salurkan terus tumbuh di sejumlah segmen kunci," kata Satinder di Menara Bank Danamon, Jakarta, Rabu Juli 2019.

Pertumbuhan di segmen kunci itu, lanjut dia, terjadi  pada kredit properti atau consumer mortgage, enterprise banking, serta pembiayaan kendaraan bermotor melalui anak usahanya, Adira Finance.

Raup Laba Bersih Rp 3,5 Triliun pada 2023, Bank Danamon Tebar Dividen Rp 1,2 Triliun

Dia menguraikan, kredit properti atau consumer mortgage tumbuh 28 persen secara tahunan menjadi Rp8,8 triliun. Sementara segmen enterprise Banking yang terdiri dari segemen perbankan korporasi, perbankan komersial, dan institusi keuangan naik 15 persen menjadi Rp44,3 triliun.

"Untuk perbankan UKM juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp35 triliun," sambung dia.

Sedangkan, untuk pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance tumbuh 12 persen secara tahunan menjadi Rp53,9 triliun pada semester I 2019. Pertumbuhan ini didukung oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 14 persen menjadi Rp147,1 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya