Pertamina Siap Kelola Blok Gas Terbesar Ketiga di Indonesia pada 2026

Ilustrasi-Kilang minyak Pertamina
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – PT Pertamina menyambut baik keputusan pemerintah yang menyetujui kenaikan hak partisipasi atau participating interest (PI) Pertamina menjadi sebesar 30 persen di Blok Corridor. Perusahaan migas pelat merah ini menyatakan telah siap menjadi operator operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun setelah kontrak berjalan di Blok Corridor. 

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Blok yang terletak di Banyuasin, Sumatera Selatan itu tercatat memiliki cadangan gas nomor tiga terbesar di Indonesia, di mana produksi gasnya berkontribusi hingga 17 persen dari total produksi gas nasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyatakan, Pertamina melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi Corridor telah mendapat hak PI sebesar 30 persen yang sebelumnya hanya 10 persen. Hak partisipasi tersebut akan dimulai setelah 2023. 

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

“Pertamina segera mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menjadi operator Blok Corridor pada tahun 2026 hingga kontrak selesai pada tahun 2043,” ujar Fajriyah dikutip dalam keterangan resminya, Selasa 30 Juli 2019.

Dia menjelaskan, kontrak bagi hasil Blok Corridor akan berlaku 20 tahun atau efektif sejak 20 Desember 2023 dengan skema bagi hasil gross split. Pada tiga tahun pertama, operatornya adalah ConocoPhilips dan selama 17 tahun berikutnya menjadi hak Pertamina untuk mengelola Blok Corridor tersebut. 

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Pertamina juga mendukung keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang akan mendapat penawaran hak PI 10 persen. Blok ini, kata dia, juga akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang resmi dikelola penuh Pertamina pada 2021.

“Kami optimis mengelola Blok Corridor, ini sangat strategis karena nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang dikelola Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau,” tutur Fajriyah. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, sebelumnya telah menyetujui perpanjangan kontrak kerja sama Blok Corridor. Pemenang lelang blok tersebut adalah ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebagai operator dengan hak partisipasi sebesar 46 persen. 

Sementara itu, kontraktor lainnya adalah Talisman Corridor Ltd (Repsol) dengan hak partisipasi 24 persen. PT Pertamina Hulu Energi Corridor memperoleh PI sebesar 30 persen.

Perpanjangan ini, lanjut Fajriyah mulai berlaku setelah 2023 yang ditandai meningkatnya hak partisipasi Pertamina menjadi 30 persen. Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti (KKP) lima tahun pertama sebesar US$250 juta dan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar US$250 juta.

“Dengan keputusan ini, harapannya masa transisi di Blok Corridor akan berjalan dengan baik sehingga kegiatan operasi dan investasi dapat berjalan secara berkesinambungan untuk menjaga produksi Blok Corridor,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya