Menko Darmin: Pemuda Nabung di Bank, RI Tak Bergantung Pinjaman Asing

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan, salah satu cara supaya negara tidak lagi perlu pendanaan dari negara asing, khususnya dalam bentuk pinjaman uang dari orang-orang luar negeri adalah kuatnya tabungan pemuda Indonesia di perbankan.

Terbitkan Aturan Penanganan Permasalahan Bank Umum, OJK Antisipasi Situasi Geopolitik Global

Menurut dia, dengan besarnya pendanaan masyarakat domestik di berbagai instrumen yang disediakan oleh industri jasa keuangan, maka juga akan memperkuat stabilitas perekonomian Indonesia. Terutama ketika terjadi gejolak ekonomi global.

"Jadi sebagai tumpuan, harapan masa depan bangsa. Kalau saudara menabung, saudara sudah mempersiapkan bangsa ini untuk tidak bergantung modal orang per orang dari luar. Kita bisa menyelamatkan diri dari gejolak keuangan global," kata Darmin pada acara “Simpanan Pelajar dan Mahasiswa” di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Darmin menjelaskan, selama ini yang menyebabkan perekonomian Indonesia selalu terpengaruh gejolak perekonomian global, seperti yang terjadi pada krisis ekonomi 1998 dan 2008, disebabkan terlalu bergantungnya pendanaan pembangunan Indonesia dari dana asing.

"Kalau terlalu banyak kebutuhan kita dari dana asing yang bukan penanaman modal. Orang datang ke sini tempatkan dananya di pasar modal, di bank, maka waktu terjadi gejolak di dunia ini yang terjadi rupiah kita melemah karena tiba-tiba rupiah kita pergi, dana asing itu balik ke negerinya," tutur dia.

Waspada Kejahatan Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan Saat Lebaran

Selain itu, Darmin memastikan bahwa dengan adanya tabungan tersebut maka pembiayaan yang ditujukan untuk menggerakkan perekonomian akan semakin maksimal. Sebab, kata dia, saat ini Dana Pihak Ketiga atau DPK hanya tumbuh 7-8 persen, sedangkan kredit tumbuh lebih cepat 12 persen dibanding tahun lalu.

"Berarti lebih tinggi kebaikan pinjaman kredit dibandingkan pertambahan tabungan. Nah kenapa? Karena banyak saudara-saudara kita yang memang tidak taruh uangnya di bank. Sebenarnya itulah esensi penting inklusi keuangan, kita mengharapkan semakin banyak saudara-saudara kita, adik-adik kita menempatkan uangnya di bank," ujar dia.

Gedung Bank Indonesia (BI).

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

 Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, hasil stress test BI menunjukkan bahwa ketahanan perbankan dan korporasi saat ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024