Kredit Mobil Dominasi Piutang BFI Finance Semester I 2019

BFI Finance.
Sumber :
  • Dokumentasi BFI Finance.

VIVA – Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk mencatat pendapatan senilai Rp2,5 triliun pada semester I-2019. Nilai pendapatan ini meningkat dari Rp2,4 triliun year on year, meskipun kondisi eksternal dinilai belum cukup kondusif bagi perusahaan. 

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Director Finance and Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono mengungkapkan, gelaran pilpres mengakibatkan para pelaku usaha mengambil sikap wait and see. Momentum Ramadan dan Lebaran, serta perlambatan investasi juga lesunya harga komoditas mengakibatkan tekanan yang cukup memengaruhi pertumbuhan bisnis BFI. 

Meski demikian, menurutnya, perusahaan masih bisa mencatat laba bersih sebesar Rp690 miliar. BFI juga membukukan piutang pembiayaan neto Rp16,4 triliun serta mencatat total aset senilai Rp18,3 triliun pada semester I-2019.

Jelang Lebaran, Ini Sederet Masalah yang Kerap Terjadi

Dari piutang pembiayaan tersebut, komposisi pembiayaan BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan mobil sebesar 73 persen, kontribusi alat berat dan mesin sebesar 15 persen, dilengkapi dengan pembiayaan motor sebesar 10 persen. Sisanya berasal dari kontribusi pembiayaan properti (property-backed financing) dan syariah. 

Saldo pinjaman yang diterima oleh BFI pada paruh pertama 2019 tercatat sebesar Rp6,8 triliun, dengan pembiayaan bersama atas fasilitas kredit atau joint financing di luar saldo pinjaman tersebut sebesar Rp1,03 triliun. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp462 miliar. 

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Perusahaan terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang prudent. Dengan upaya itu rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tercatat sebesar 1,43 persen dalam enam bulan pertama 2019, atau lebih baik dari rata-rata industri pembiayaan yang sebesar 2,7 persen. 

“Kami tetap menjaga tingkat pencadangan yang memadai, menjalankan risk management yang prudent, serta kemampuan pendanaan perusahaan yang baik,” tutur Sudjono dikutip dari keterangan resminya, Rabu 31 Juli 2019. 

Pada tahun ini, lanjut dia, BFI fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan produk pembiayaan yang menyeluruh. Dengan memperkuat eksistensi beragam produk barunya yaitu Unit Usaha Syariah (UUS), BFI Education, dan BFI Leisure. 

Khusus untuk Unit Usaha Syariah, BFI gencar dalam meningkatkan layanannya dengan memperluas ketersediaan produk di cabang lain di luar Wilayah Jabodetabek. Upaya itu agar masyarakat Indonesia di berbagai penjuru provinsi dapat menemukan produk yang dikenal dengan BFI Finance Syariah.

“Di samping terus memperkuat core business untuk pembiayaan mobil, motor, properti, serta alat berat dan mesin, BFI Finance juga menelurkan dan mengembangkan beberapa produk pembiayaan demi mengakomodasi kebutuhan gaya hidup saat ini," ujarnya. 

BFI juga telah mendirikan anak usaha lain yang bergerak di bidang teknologi keuangan yaitu PT Finansial Integrasi Teknologi (FIT) yang bergerak di bidang layanan platform digital lending melalui platform yang bernama pinjammodal.id.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya