Turunkan Suku Bunga Acuan, The Fed Ingin Lindungi Ekonomi AS

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
Sumber :
  • Twitter.com/@federalreserve

VIVA – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve memangkas suku bunga acuannya pada Rabu waktu setempat. Langkah ini disebut, guna mempertahankan ekspansi dan melindungi ekonomi AS dari meningkatnya risiko ekonomi Global. 

BI Sebut Perlambatan Ekonomi 2024 Dipengaruhi Negara-negara Eropa dan China

Dilansir dari The New York Times, Kamis 1 Agustus 2018, penurunan tersebut sebesar 0,25 basis poin dan pertama kali dilakukan sejak 2008. Pertumbuhan ekonomi di China dan Eropa, serta kepastian perang dagang menghantui ekonomi AS saat ini. 

"Prospek ekonomi AS, tetap menguntungkan dan tindakan ini dirancang untuk mendukung prospek itu," kata Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada konferensi pers setelah keputusan.

The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga pada Semester II, Apa Dampaknya ke RI?

Keputusan ini pun merupakan Itu adalah titik balik, namun dinilai mengecewakan pasar dan Presiden Donald Trump. Yang berharap, untuk penurunan suku bunga yang lebih besar. 

Komite pasar Fed menurunkan kisaran target tersebut, untuk suku bunga pinjaman menjadi dua persen hingga 2,25 persen, atau atau 25 basis poin dari tingkat sebelumnya. 

Kebijakan BI Tahan Suku Bunga Topang Penguatan IHSG

"Ini bukan awal dari serangkaian pemotongan suku bunga yang panjang - saya tidak mengatakan itu hanya satu," kata Powell. 

"Apa yang kami lihat adalah bahwa adalah tepat untuk menyesuaikan kebijakan dengan sikap yang agak lebih akomodatif dari waktu ke waktu, dan itulah bagaimana kami melihatnya," ungkapnya. (asp)

ilustrasi suku bunga

Ekonom Prediksi BI Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen, Ini Faktornya

Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Maret 2023 pada hari ini, Rabu, 20 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2024