BPS: Inflasi Juli Sentuh 0,31 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arrijal Rachman

VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Juli 2019, sebesar 0,31 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender Januari hingga Juli 2019, sebesar 2,36 persen dan inflasi tahun ke tahunnya menjadi 3,32 persen. 

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, berdasarkan pantauan di 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 55 kota IHK mengalami inflasi, sedangkan 27 kota terjadi deflasi. 

"Berarti, angka inflasi ini secara tahunan juga di bawah target dan saya akan bilang inflasi Juli cukup terkendali," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin 1 Agustus 2019. 

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Dia menjabarkan, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,88 persen, sedangkan yang terendah di Makassar sebesar 0,01 persen. Sementara itu, kota yang mengalami deflasi tertinggi, yakni Tual sebesar 1,55 persen dan yang terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,02 persen.

"Tertinggi di Sibolga, di mana inflasinya sebesa 1,88 persen. Sementara, deflasi tertinggi di Tual minus 1,55 persen, karena menurunnya berbagai jenis ikan yang menjadi konsumsi utama di Tual," katanya. 

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Berdasarkan catatannya, inflasi pada Juli 2019, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2018, yang sebesar 0,28 persen maupun inflasi Juli 2017, yang sebesar 0,22 persen. 

Adapun, secara tahunan, inflasi Juli tahun ini masih cukup tinggi dibandingkan Juli 2018, yang sebesar 3,12 persen, meski jauh lebih rendah dari inflasi Juli 2017, yang sebesar 4,37 persen. 

"Perlu di pahami, karena pattern-nya agak beda seperti saya sampaikan 1 Juli bulan lalu, ketika inflasi 2019, puncak inflasi di Mei. Sementara, dua tahun sebelumnya di Juni, karena ada pergeseran Ramadan dan Lebaran," tuturnya.

Berdasarkan komponennya, inflasi inti pada bulan itu tercatat sebesar 0,33 persen, dengan andil 0,20 persen. Selanjutnya, harga-harga bergejolak atau volatile price mengalami inflasi 0,89 persen, dengan andil 0,18 persen.

Sementara itu, untuk harga-harga yang diatur oleh pemerintah atau administered price, mengalami deflasi sebesar 0,36 persen dengan andil 0,07 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya