- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Harga emas global berhasil menyentuh level tertinggi pada transaksi hari ini, karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China, tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Sehingga, seperti dikutip dari CNBC, Rabu 7 Agustus 2019, hal tersebut meningkatkan daya tarik investor akan aset safe haven, seperti emas dan logam mulia.
Harga emas di pasar spot melonjak 0,9 persen menjadi US$1.486,41 per ons. Sebelumnya, di sesi ini, bahkan sempat menyentuh level US$1.489,76 per ons, tertinggi sejak April 2013.
Sedangkan emas berjangka AS, juga naik 0,9 persen pada posisi US$1.497,90 per ons.
“Perang dagang adalah katalis untuk keuntungan terbaru. Semakin banyak retorika yang berapi-api dari Washington dan Beijing, memicu kekhawatiran bahwa konflik akan terjadi dalam jangka panjang untuk pertumbuhan global,” kata Ilya Spivak, analis senior keuangan dari DailyFx.
Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Rabu 7 Agustus 2019, dibanderol seharga Rp746 ribu per gram. Harga itu naik Rp7.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp673 ribu per gram atau naik Rp7.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,55 juta, 10 gram Rp7,03 juta, 25 gram Rp17,48 juta, dan 50 gram Rp34,88 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp69,70 juta, 250 gram Rp174 juta, dan emas 500 gram Rp347,80 juta.
Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp397,50 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp695,60 juta.
Selanjutnya, produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp7,26 juta dan Rp14,85 juta.
Adapun untuk pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk ukuran 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram hanya tersedia di butik logam mulia.
