Jadi Deputi Gubernur Senior BI, Destry Langsung Soroti Ekonomi Global

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Destry Damayanti baru saja dilantik sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia oleh Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali. Dia mengungkapkan, hal substansial yang dihadapi oleh perekonomian RI Indonesia ke depan.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

"Perekonomian ke depan ini tidak mudah. Memang, kita akan menghadapi beberapa tantangan dari global sendiri yang kita lihat perkembangan dalam satu minggu terkahir tidak menggembirakan," kata Destry usai pelantikan di Gedung MA, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019.

Dia menuturkan, perang dagang antarbeberapa negara sampai saat ini masih menunjukkan ketidakpastian. Misalnya, baru-baru ini antara Jepang dan Korea Selatan, serta berlanjutnya perang dagang AS-China.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

"Kita liat dari China, ada action di mana mereka melakukan depresiasi di mata uang yuan terhadap dolar cukup signifikan dan itu memang patut diwaspadai," katanya

Mantan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menegaskan, pengaruh global itu akan memberikan dampak kepada ekonomi domestik maupun ekonomi moneter secara keseluruhan.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

"Jadi, kita perlu mewaspadai dan terus memonitor bagaimana perkembangan yang terjadi di global. Belum juga, kita bicara perlambatan frame ekonomi global yang akan terjadi," katanya.

Sementara itu, dia mengatakan, dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,05 persen masih cukup solid, walaupun sedikit melambat dibanding kuartal I.

Saat ini, kata dia, Indonesia masih mengandalkan ekonomi domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Konsumsi masyarakat sendiri, lanjut dia sudah tumbuh mendekati 5,2 persen. Untuk saat ini, ia menekankan, yang perlu dilakukan adalah mendorong investasi.

"Sebab, dua saja dari konsumsi masyarakat dan investasi. Kalau bisa fokus dua ini, maka pertumbuhan  konsumsi akan signifikan, karena kedua ini sumbangkan 80 persen dari PDB," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya