Jeff Bezos Mulai Kepincut Nadiem Makarim

Bos Gojek Nadiem Makarim.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Raksasa e-commerce Amerika Serikat, Amazon, mulai kepincut dengan aplikasi transportasi online besutan Nadiem Makarim, Gojek. Perusahaan milik orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, ini kabarnya akan menyuntikkan dana investasi ke pesaing Grab tersebut.

Jika Pramuka Dihapus, Nilai Kenegarawanan Generasi Muda Bisa Terkikis

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Straitstimes, Kamis, 29 Agustus 2019, menuturkan bahwa Amazon menjadi salah satu perusahaan global kenamaan yang dirayu untuk ikut putaran pendanaan. Artinya, saat ini masih dalam tahap awal negosiasi.

Seperti diketahui, Gojek sedang melakukan penggalangan dana seri F sejak 2018. Kabarnya, target pendanaan seri F ini sebesar US$3 miliar. Apabila telah terjadi kesepakatan akan semakin meningkatkan eksistensi Amazon di kawasan Asia Tenggara. Apalagi, Amzon belum masuk pasar Indonesia.

DPR Desak Menteri Nadiem Buat Pernyataan Terbuka Soal Pramuka

Amazon memang diketahui telah melakukan sejumlah investasi di kawasan berpenduduk 640 juta jiwa ini. Meski bisnis cloud Amazon baru masuk ke pasar Indonesia, tetapi perusahaan milik Jeff Bezos itu baru berekspansi ke Singapura pada 2017 lewat Amazon Prime Now.

Pemilik Amazon, Jeff Bezos.

Menteri Nadiem Tegaskan Pramuka Tidak Dihapus malahan Wajib

Namun, sumber ini tidak menyebutkan lebih detail lagi berapa dana yang akan disuntikkan dan untuk apa. Baik Gojek maupun Amazon sepakat enggan mengomentari kabar tersebut.

Pada awal tahun ini, mereka mengumumkan pendanaan seri F tahap pertama dengan total dana terkumpul US$1 miliar yang dipimpin oleh Google, JD.com dan Tencent.

Investor lain yang bergabung dalam pendanaan seri F ini adalah PT Astra International Tbk (ASII) dengan menyuntikkan dana sebesar US$100 juta. Kemudian, ada Mitsubishi Group serta Siam Commercial Bank dan Visa Inc.

Berdasarkan data CBInsight, per Juli 2019, valuasi Gojek berhasil menembus US$10 miliar. Sementara data Bank Indonesia menyebutkan terjadi peningkatan signifikan pada nilai transaksi e-commerce yang mencapai Rp13 triliun per bulan, atau sekitar Rp140 triliun dalam satu tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya