Begini Rencana Hunian di Ibu Kota Baru Kalimantan Timur

Desain ibu kota baru
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kalimantan Timur sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai lokasi untuk ibu kota negara. Meski belum mendapat lampu hijau dari DPR, namun segala hal yang terkait konsep ibu kota baru sudah dirampungkan. Salah satunya masalah hunian.

RKP 2025 Sudah Disusun dengan Prioritaskan Program Prabowo-GIbran, Ini Rinciannya 

Hal ini penting karena ratusan ribu Aparatur Sipil Negara beserta keluarga akan pindah ke ibu kota baru. Karenanya untuk kebutuhan hunian, konsep desainnya diperhitungkan berdasar lokasi, distribusi dan tipologi.

Kementerian Pekerjaan Umur dan Perumahan Rakyat yang dikutip VIVAnews, Senin 2 Agustus 2019 mencatat skenario hunian.

Wow, Pegawai ASN yang Pindah ke IKN Bakal Dapat Satu Unit Apartemen Layak Huni

Berdasarkan jumlah penduduk

Skenario jumlah penduduk sebesar 2.968.000 jiwa. Jumlah ini akan didistribusikan di Ring-1 (radius 5 km) dan Ring-2 (radius 5 km-10 km) sebesar 1,65 juta jiwa, terutama untuk ASN dan keluarganya. 

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

Sedangkan kemungkinan 1.368.000 jiwa mayoritas diproyeksikan sebagai bangkitan dari ASN, didistribusikan melingkar di tepian dalam dan luar Ring-2 dalam bentuk pemukiman urban village.

Padat di pinggiran kota 

Kepadatan penduduk rendah di pusat kota dan sebaliknya semakin padat di pinggiran kota.

Rencana di tiga ring

Ring-1 direncanakan berkepadatan rendah yakni 31 jiwa per hektare untuk menampung 242.369 jiwa. Ring-2 semakin padat menjadi 59 jiwa per hektare untuk menampung 1.379.365 jiwa, dan Ring-3 semakin dipadatkan mencapai 80 jiwa per hektare.

Rencana di luar ibu kota

Pemukiman di luar ibu kota-1, yakni kawasan perkotaan yang ada di dalam Ring-1 atau capital city ring road, dibagi ke dalam distrik 1-8, distrik techno park dan distrik university town.

Lahan pemukiman dan kelas sosial penduduk 

Sebanyak 3.140 hektare sampai 40 persen atau 7.850 hektare dialokasikan untuk permukiman, infrastruktur, ruang hijau dengan komposisi 45 persen kelas atas, 50 persen kelas menengah dan lima persen kelas bawah. 

Sementara sebanyak 17.250 hektare sampai 75 persen dari luas lahan Ring-2 atau 23.562 hektare dialokasikan untuk permukiman, infrastruktur, ruang hijau dengan komposisi sosial 25 persen kelas atas, 50 persen kelas menengah dan 25 persen kelas bawah.

Hunian berimbang 

Penyediaan perumahan berpola hunian berimbang (1:2:3) dengan tipologi perumahan; landed (1-3 lantai), medium rise (4-6 lantai), dan high rise (8-12 lantai).

Rencana pemukiman

Rencana kepadatan pemukiman dan tipologi perumahan dalam capital city-1 dan 10 distrik. Berdasarkan poin 4,5 dan 6, diperoleh rencana rinci di capital city-1 dan setia[ distrik untuk alokasi penduduk yang akan menempati perumahan high rise, medium rise dan landed, jumlah total penduduk dan persentase terhadap total penduduk di ibu kota. Selanjutnya didapatkan pula total jiwa yang harus ditampung pada setiap tipologi perumahan.

Model cluster

Penempatan pemukiman landed diprioritaskan pada interior blok kawasan yang dirancang dalam bentuk cluster. 

Sedangkan untuk medium rise dan high rose rencananya berdasarkan kriteria lokasi, yakni lahan yang eksesibilitasnya relatif tinggi, harga lahannya potensial menjadi mahal, dekat dengan CBD dan pusat lingkungan, memiliki amenitas alami dan view berkualitas estetik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya