2020, Enggak Ada Lagi Subsidi Listrik untuk Pelanggan 900 VA

Tarif Listrik 12 Golongan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Para pelanggan listrik 900 VA, yang jumlahnya mencapai 24,4 juta, Anda perlu bersiap-siap membayar listrik lebih mahal. Pasalnya, pada tahun depan, pemerintah akan menghapus subsidi bagi semua pelanggan 900 VA.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Hal tersebut telah disepakati dalam rapat kerja antara pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa, 3 September 2019. Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Raharjo Abumanan bilang, alasan pencabutan tersebut supaya subsidi yang diberikan lebih tepat sasaran.

"Subsidi harus terarah, tepat sasaran," kata dia di Jakarta, Rabu, 4 September 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Korban Tewas Akibat Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 140 Orang

Pemerintah selama ini masih memberikan subsidi kepada pelanggan 900 VA kategori miskin dan 450 VA. Sedangkan pelanggan 900 VA Rumah Tangga Mampu sudah tidak mendapatkan subsidi lagi. Nah, berdasarkan keputusan dengan wakil rakyat kemarin, semua pelanggan listrik 900 VA akan dicabut subsidinya pada tahun 2020 mendatang.

"Keputusan di Senayan, semua 900 VA dicabut. Semua pelanggan 900 VA baik yang mampu dan tidak mampu, kalau dia pelanggan 900 VA, dicabut (subsisdinya)," ujarnya.

SMI Bakal Tambah Kepemilikan Saham di Tol Bocimi Jadi 55 Persen Tahun Ini

Diperkirakan jumlah pelanggan 900 VA pada Januari 2020 mencapai 27 juta pelanggan dan mereka semua bakal tak mendapat subsidi lagi dari pemerintah. Menurut dia, pelanggan listrik 900 VA pasti mampu membayar tanpa diberi subsidi.

Sementara itu, mengingatkan pada tahun depan skema penyesuaian tarif sudah diterapkan, maka bagi para pelanggan listrik 900 VA yang akan meningkatkan daya listriknya menjadi 1300 VA dipersilakan.

"Kalau mau minta naik (jadi 1300 VA) bolehkan saja, terserah pelanggan. Kalau kemarin kan keputusan politik, semua (subsidi) 900 VA dicabut, masuk ke tarif adjustment," ucap Djoko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya