Logo WARTAEKONOMI

Lagi, Amerika Serikat Keok dari China di Bidang Ini!

Lagi, Amerika Serikat Keok dari China di Bidang Ini!. (FOTO: Honda)
Lagi, Amerika Serikat Keok dari China di Bidang Ini!. (FOTO: Honda)
Sumber :
  • wartaekonomi

Lagi-lagi China mengungguli Amerika Serikat (), kali ini dari segi jumlah stasiun pengisian daya kendaraan listrik (EV) yang tersedia di masing-masing negara.

Melansir SCMP, (18/10/2019), jumlah stasiun isi daya EV di Beijing bahkan lebih banyak dari pada yang ada di seluruh wilayah AS. Dalam angka perbandingan, jumlahnya setara dengan 8:1 (China:AS).

Fokus Otoritas hingga 2035 ialah meningkatkan jumlah pengisi daya publik dan swasta. “Ketersediaan fasilitas pengisian (daya) meningkat cukup cepat,” kata Wakil Kepala Unit Beijing Qingdao TGOOD Electric, Jing Kai.

Apalagi, Negeri Tirai Bambu menargetkan untuk mentransformasi 60 persen kendaraan menjadi bertenaga listrik. Belum lagi, China diprediksi melonjak menjadi 162 juta pada 2040, menurut BloombergNEF.

Tentu,saja persediaan stasiun isi daya yang mumpuni diperlukan. Kai menambahkan, “tujuannya, membantu pengguna EV mengisi mobil ke manapun mereka pergi, sehingga serupa dengan kemudahan membeli sebotol air.”

Sayangnya, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) China, yang mengawasi pembuatan kebijakan mobil listrik, tak menanggapi permintaan berkomentar.

EV sangat penting untuk cetak biru Presiden Xi Jinping untuk menciptakan negara adidaya manufaktur pada 2025. Negara itu membangun setidaknya 20 kota EV untuk para produsen, menghabiskan lebih dari US$30 miliar untuk menyubsidi penjualan EV. Artinya, China menyumbang lebih dari setengah penjualan EV global.