- Dokumen XL Axiata
VIVA – Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk mencatatkan laba bersih senilai Rp505 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun selama periode kuartal ketiga, pendapatan XL Axiata naik tipis 3 persen dari kuartal sebelumnya.
Menurut Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini, pencapaian ini seiring dengan peningkatan ARPU (average revenue per user) blended pada kuartal ketiga, yaitu dari Rp34 ribu ke Rp36 ribu.
Keberhasilan ini juga didukung peningkatan penggunaan layanan data milik perusahaan berkode emiten EXCL.
"Kenaikan pendapatan didorong oleh kenaikan pada pendapatan layanan sebesar 16 persen (year on year/yoy) dan pendapatan data yang melonjak hingga 30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata dia, Senin, 4 November 2019.
Selain itu, Dian juga mengklaim berhasil melakukan efisiensi biaya, sehingga mampu meningkatkan EBITDA sebesar 19 persen yoy, yang sekaligus lebih tinggi dari pendapatan dan mendorong peningkatan EBITDA margin sebesar 3 ppts (percent per points).
"Ini berdampak ke laba bersih XL Axiata di sepanjang sembilan bulan tahun 2019," jelasnya. Bukan itu saja. Dian mengaku telah melakukan pembayaran atas pinjaman bank sebesar Rp750 miliar menggunakan dana internal.
Tercatat, hingga 30 September 2019, XL Axiata tidak memiliki pinjaman dalam bentuk mata uang dolar AS.
Hal ini melanjutkan kesuksesan XL Axiata di enam bulan pertama tahun ini yang juga telah melakukan pengembalian pinjaman bank sebesar Rp600 miliar yang diambil dari kocek internal.
Menghijaunya kinerja XL Axiata juga sebagai upaya dari pemanfaatan digitalisasi dan data analytics untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, sehingga dapat lebih mudah dalam menyediakan dan menawarkan layanan yang memang dibutuhkan setiap pelanggan.
"Kami juga memiliki inisiatif lanjutan yang sedang kami rencanakan untuk dapat meningkatkan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan," tutur Dian.
