- VIVA/Sumiyati
VIVA – Perencanaan keuangan adalah keharusan bagi setiap orang, apalagi jika sudah memiliki keluarga. Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang dibutuhkan setiap orang untuk mencapai kebebasan finansial di masa yang akan datang.
Perencanaan keuangan mencakup beberapa aspek keuangan yang harus dikelola setiap orang, yakni, manajemen aset dan arus kas, manajemen utang, manajemen risiko, investasi, serta perencanaan pajak dan warisan.
Salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan yaitu investasi, atau cara untuk mengembangkan aset atau melipatgandakan kekayaan. Ada beragam investasi.
Diantaranya investasi emas dan berlian. Lantas jika disuruh memilih, mau investasi emas atau berlian? Ditemui VIVA saat Festival Jewellery & Timepieces, COO Passion Jewellery, Airyn Tanu, menjelaskan perbandingan antara berinvestasi emas dengan berlian.
"Kalau emas fluktuatif. Artinya bisa tinggi (harganya) terus tiba-tiba turun. Kalau berlian itu slowly tapi naik terus," kata dia, Selasa, 5 November 2019.
Airyn lalu bercerita jika 30 tahun yang lalu satu karat berlian harganya sekitar Rp30 juta. Namun, saat ini satu karat berlian harganya bisa mencapai Rp100 juta, dengan kualitas yang sama. "Masih ada kok satu karat Rp30 juta. Tapi kualitasnya lebih rendah," jelas dia.
Menurutnya, untuk menentukan kualitas berlian maka harus didasarkan pada tingkatan atau grade dan warna. "Ada grading dan warna. Kalau D, E, F, G, H, itu masih putih. I, J, agak kuning. Nah, J itu ke bawah, sudah kurang bagus," tegas Airyn.
Sebagai informasi, investasi emas diyakini menjadi instrumen idola banyak orang. Mulai dari anak muda hingga orangtua. Sebab, jenis investasi yang satu ini dikenal dengan risiko yang minim tapi bisa kasih return yang menggiurkan.
