Cerita Ciputra Ingin Mantan PSK Dilatih jadi Entrepreneur

Pengusaha Ciputra dengan mantan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan.
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVA – Pendiri Ciputra Group, Tjie Tjin Hoan atau Ciputra, meninggal dunia di Singapura pada Rabu dini hari, 27 November 2019. Salah satu tokoh properti ini memberikan perhatian banyak di bidang pembangunan, entrepreneurship, pendidikan dan kesenian.

Jadi Salah Satu Wanita Tersukses, Valeriana Rosmaya Awalnya Cuma Jualan Selimut dari Rumah ke Rumah

Senior Director Ciputra Group, Tanan Herwandi Antonius, tidak akan lupa pengalaman dirinya bersama Ciputra. Sebab, dirinya pernah diminta Ciputra untuk melatih mantan pekerja seks komersial (PSK) menjadi entrepreneur.

Hal ini membuat Antonius, sapaannya, terkejut. "Dia bilang ke saya harus bisa bantu mantan PSK yang sudah tua untuk jadi enterpreneur. Bagaimana masa depan mereka. Saya kaget dan bilang tidak tahu caranya. Tapi dia terus-menerus bilang bahwa ini penting," kata dia di Jakarta, Kamis, 28 November 2019.

Tumbuhkan Semangat Berbisnis, Karyawan di Indramayu Ikuti Pelatihan Kewirausahaan

Lalu, pada 2014, Antonius juga mengaku bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup tempat lokalisasi Doli. Pascapenutupan, ia lalu menyampaikan pesan ke Risma kalau Ciputra ingin memberdayakan mantan PSK untuk menjadi seorang entrepreneurship.

“Kami langsung dipertemukan di lokalisasi. Namanya Dupak Bangunsari. Itu pengalaman luar biasa. Kami melihat ada harapan baru untuk mereka. Impian Pak Ci (sapaan Ciputra) lebih banyak orang di Indonesia untuk mendapat masa depan yang baru karena entrepreneurship,” jelas Antonius.

Simak Tips dan Trik Para Ahli Membangun Usaha di Era Digital

Bukan itu saja. Ia juga memiliki pengalaman lainnya bersama Ciputra. Kala itu tahun 2006. “Saya menemani beliau keliling sambil mengetuk pintu pejabat. Ini juga pengalaman yang tak terlupakan,” kata ungkapnya.

Pengalaman berikutnya, lanjut Antonius, adalah ketika Ciputra bertemu awak media di mana saat itu menampilkan satu gambar seorang pekerja migran yang mencoba melarikan diri dengan cara melompat dari lantai 15 sebuah gedung. Tapi orang itu tergantung di lantai 12.

“Setelah melihat itu Pak Ci meneteskan air mata. Kita semua kaget. Sejak saat itu kami memutuskan untuk melatih buruh migran di Singapura, Malaysia hingga Hong Kong, sampai sekarang,” ujar dia, mengenang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya