Industri Properti Gandeng Facebook untuk Gaet Pasar Milenial

Perkembangan investasi properti di Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Industri properti Tanah Air diketahui masih mengalami perlambatan hingga kuartal III 2019, sehingga perekonomian Indonesia diprediksi hanya tumbuh 5,1 persen pada akhir tahun ini.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Padahal, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan kelonggaran kepada perbankan dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Lantas, bagaimana proyeksi industri properti tahun depan? Konsultan properti, Colliers Indonesia, mengaku optimistis jika pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik. Bahkan, pada 2021, Colliers memperkirakan ekonomi nasional akan tumbuh 5,5 sampai 6 persen.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Dengan demikian ada titik cerah untuk bisnis properti. Colliers juga mengemukakan bahwa masa-masa terbaik industri properti terjadi pada 2008 hingga 2013. Sebab, pada periode lima tahun itu pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 7 persen.

Selain itu, pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin masih menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu dari lima fokus yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan.

Ada Kabar Baik Buat Milenial dan Gen Z yang Doyan Belanja dan Peduli Penampilan

Pembangunan infrastruktur lanjutan yang dijalankan pemerintah diharapkan dapat menggairahkan industri properti. Salah satu cara mendongkrak industri ini adalah memanfaatkan teknologi.

Perusahaan pemasaran properti asal Thailand, Heroleads Asia, mengaku telah membuat langkah inovatif dengan menggandeng media sosial Facebook untuk mendorong penggunaan solusi digital yang lebih baik untuk para pengembang atau developer.

Menurut Managing Director Heroleads Asia untuk Indonesia, Rama Dhonanto, solusi digital diperlukan untuk membantu para konsumen dalam menentukan properti yang ideal untuk mereka.

"Pembeli properti kini mencari tahu, menemukan, dan membandingkan pembelian mereka melalui channel digital. Para developer perlu solusi tepat yang dapat membantu mereka untuk lebih engage dan dapat berinteraksi secara personal dengan para calon konsumen di channel online tersebut," kata dia di Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Ia mengaku pemasaran real estate melalui digital dapat memanjakan para konsumen dalam menentukan pilihannya.

"Konsumen properti sekarang dihadapkan dengan banyak sekali pilihan. Ditambah dengan kondisi pasar yang tidak pasti, para developer diwajibkan untuk terus berinovasi demi menarik perhatian konsumen," paparnya.

Dengan demikian, strategi pemasaran digital yang tepat, seperti menggandeng Facebook, akan sangat krusial untuk mendorong penjualan unit yang kini banyak menargetkan pasar milenial.

"Kerja sama dengan Facebook telah membantu lebih dari 300 developer di Asia Tenggara untuk memberikan hasil penjualan yang lebih kuat dan cepat jika dibandingkan dengan metode marketing (pemasaran) konvensional dan solusi marketplace yang sudah ada," jelas Rama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya