Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda Terkait Harley-Brompton

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno Hatta menemukan komponen Harley Davison dan dua sepeda Brompton yang belum bayar bea cukai dari pesawat baru Garuda Airbus A330-900. Pihak maskapai milik negara itu pun mengakui bahwa barang tersebut milik karyawannya.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Terkait barang selundupan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengancam akan mencopot jajaran direksi PT Garuda Indonesia jika mereka terbukti menyelundupkannya. Saat ini, dia menyerahkan kasus tersebut untuk diselidiki lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Mengenai Garuda, biar saja Bea Cukai melihat, ada enggak kasus-kasus yang benar-benar seperti yang dilaporkan. Kalau benar, (direksi) harus dicopot," katanya di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan: Benar, Kami Belum Memiliki Kecukupan Dana

Erick meminta agar manajemen yang melakukannya untuk mengundurkan diri sebelum kasus itu terbukti. Kendati demikian, dia berharap supaya asas praduga tak bersalah tetap dijunjung lantaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai masih melakukan investigasi.

Tunggu Sri Mulyani

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Meski Garuda diterpa kasus barang selundupan yang dilakukan oleh karyawannya sendiri, namun Erick belum akan merombak direksi di tubuh maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Perombakan akan dilakukan tergantung hasil investigasi kasus tersebut oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani lewat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Saya kira Ibu Sri Mulyani sendiri sudah menginstruksikan kepada Kepala Bea dan Cukai untuk melihat setransparan mungkin dan beliau akan turun langsung. Saya tinggal menunggu," ujarnya.

Erick pun menegaskan tak ingin direksi BUMN melakukan akal-akalan saat menjabat. Yang diinginkan adalah orang yang bisa kerja sama dan gotong royong.

"Saya enggak mau direksi yang minter, artinya akal-akalan. Saya enggak perlu orang pinter, tetapi orang yang bisa solid, kerja sama, gotong royong supaya semua pinter," ucapnya.

Dia pun berharap kasus ini menjadi pengingat kepada direksi BUMN supaya punya dua sikap tambahan yang dijunjung tinggi, yakni akhlak atau kelakuan baik dan loyalitas terhadap presiden atau pemerintah. Selain itu, menurutnya, direksi BUMN juga harus punya tim kerja yang baik dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan atau masalah.

Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan mengakui bahwa barang tersebut memang punya karyawan Garuda. Soal teguran yang akan diberikan kepada karyawan tersebut, dia menyatakan akan mengikuti prosedur yang berlaku dan menunggu hasil investigasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Kita melihat kepada Bea Cukai, nanti tetap prosedural berlaku akan kita jalankan," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya