5 Tersangka Skandal Jiwasraya Bergelimang Harta, Siapa Paling Tajir?

Kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda Jakarta
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Galih Pradipta

VIVA – Kejaksaan Agung RI sudah menetapkan lima orang tersangka pada kasus korupsi dana PT Asuransi Jiwasraya pada Selasa, 14 Januari 2020. Kini, kelima orang tersangka ditahan di rumah tahanan (rutan) secara terpisah.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

Mereka yang jadi tersangka kasus Jiwasraya adalah mantan Direktur Utama PT Jiwasraya Hendrisman Rahim serta Komisaris PT Hanson International Benny Tjokrosaputro.

Tersangka lain adalah mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan, Direktur Utama PT TRAM Heru Hidayat, dan eks Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo.

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

Lalu, berapa harta kekayaan para tersangka tersebut? Terus, siapa, sih yang paling kaya di antara mereka? Berikut harta kekayaannya seperti dikutip dari Viva pada Rabu, 15 Januari 2020.

Hendrisman Rahim

Keluarga SYL Terungkap Ikut Nikmati Uang Korupsi di Kementan, KPK Bilang Begini

Hendrisman merupakan mantan Direktur Utama Jiwasraya sejak 2008. Selama menjabat, harta kekayaannya naik 10 kali lipat dari awal menjabat, sampai akhir jabatan tahun 2018.

Baru satu tahun menjabat, harta kekayaannya senilai Rp1.705.253.865 (Rp1,7 miliar). Sedangkan, di akhir jabatan tahun 2018, totalnya melonjak jadi Rp17.354.585.093 (Rp17,4 miliar).

Mengutip laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs KPK, jumlah tanah dan bangunan awalnya hanya satu dan bernilai Rp441.352.000 (Rp 441,4 juta). Kemudian bertambah menjadi tiga tanah dan empat bangunan dengan nilai Rp3.863.079.000 (Rp3,9 miliar).

Setahun setelah menjabat, Hendrisman hanya memiliki empat mobil dan dua motor senilai Rp444 juta. Pada akhir jabatan, ia punya lima mobil dan tiga motor Harley Davidson yang total harganya mencapai Rp2,9 miliar.

Selain itu, jumlah harta bergeraknya juga meningkat dari Rp184.223.475 (Rp184,2 juta) menjadi Rp700 juta. Surat berharga milik Hendrisman awalnya cuma Rp1.138.000.000 (Rp1,1 miliar), bertambah tiga kali lipat hingga Rp3.319.635.000 (Rp3,3 miliar).

Selain itu, ia juga punya harta berbentuk kas dan setara kas awalnya Rp65.145.396 (Rp65 juta) tahun 2009. Tapi, akhir masa jabatan melonjak tinggi menjadi Rp5.971.871.093 (Rp6 miliar).

Di samping itu, Hendrisman juga punya harta lain sejumlah Rp650 juta di akhir jabatannya. Kemudian, hutangnya tercatat senilai Rp567.466.916 (Rp567 juta) pada 2009, tapi sudah lunas. Kini, ia tak punya hutang lagi.

Hary Prasetyo

hary prasetyo

Hary merupakan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya sejak 15 Januari 2008. Setahun menjabat, Hary melaporkan harta kekayaan ke KPK sekitar 11 Agustus 2009 bernilaiRp 5.385.580.322 (Rp5,4 miliar).

Di akhir masa jabatannya tahun 2018, jumlah kekayaan Hary naik sangat drastis lebih dari tujuh kali lipat mencapai Rp 7.907.422.262 (Rp37,9 miliar). Harta Hary melonjak tinggi karena peningkatan nilai tanah dan bangunan.

Tahun 2009, Hary cuma punya 240 meter persegi tanah dan 125 meter persegi bangunan senilai Rp425.280.000 (Rp425,3 juta). Pada 2018, tanah dan bangunan tersebut meningkat menjadi Rp1 miliar.

Tahun 2009, mobil Hary cuma ada satu unit seharga Rp350 juta. Tapi tahun 2018, mobil Hary jadi enam dengan nilai sekitar Rp6.525.000.000 (Rp6,5 miliar). Kemudian, dia juga punya tiga unit motor Harley Davidson seharga Rp630 juta.

Bukan cuma itu, Hary punya harta bergerak yang nilainya juga meningkat dua kali lipat. Tahun 2009, harta bergerak Hary sekitar Rp554,7 juta menjadi Rp1,16 miliar pada 2018.

Kemudian, surat berharganya juga bertambah empat kali lebih besar dari Rp3,7 miliar menjadi Rp15,3 miliar. Selain itu, kekayaan dalam bentuk kasnya juga melonjak dari Rp467.465.209 (Rp467,5 juta) menjadi Rp5.547.752.377 (Rp5,5 miliar).

Belum lagi, harta lain yang sebelumnya tidak dimiliki Hary melonjak menjadi Rp8.095.000.000 (Rp8,1 miliar). Utangnya juga turut meningkat hampir lima kali lipat, dari Rp68.400.024 (Rp68,4 juta) menjadi Rp323.062.035 (Rp323,1 juta).

Benny Tjokrosaputro

Benny Tjokrosaputro

Benny adalah Komisaris Utama PT Hanson International Tbk. Ia merupakan cucu pendiri Batik Keris, yaitu Kasom Tjokrosaputro seperti dilansir dari Forbes.

Pada 2018, kekayaan Benny tercatat mencapai Rp8,71 triliun. Benny adalah pengusaha bidang pengembang properti di Indonesia. Kini, PT Hanson International menjadi perusahaan induk dengan beberapa anak usaha.

Pada 2014, Hanson International juga tercatat bermitra dengan Ciputra untuk mengembangkan proyek perumahan senilai US$900 juta. Selain itu, Benny memiliki hampir 84 persen dari perusahaan PT Sinergi Megah Internusa, yang menjalankan hotel di Yogyakarta dan berencana untuk membangun villa mewah di Kepulauan Riau.

Heru Hidayat

Heru adalah Komisaris Utama PT Trada Alam Minera (TRAM). Saat ini, Heru terhubung dengan lima perusahaan seperti yang dikutip dari Market Screener pada Rabu, 15 Januari 2020.

Selain sebagai Komisaris Utama PT Tram, Heru juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Inti Agri Resources, PT Maxima Integra Investama, dan PT Gunung Bara Utama Indonesia. Ia juga menduduki posisi Direktur PT Maxima Agro Industri.

Heru memiliki saham dengan valuasi US$7.026.011 (sekitar Rp96,2 miliar) di PT Tram, serta saham senilai US$3.498.601 (sekitar Rp47,9 miliar) di PT Inti Agri Resource.

Sementara itu, total kekayaan bersih Heru Hidayat ditaksir mencapai US$530 juta (sekitar Rp7,3 triliun), berdasarkan laporan dari Globe Asia.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya