VIVAnews - Menghadapi perdagangan bebas (FTA) Asean-China, pemerintah mengatakan masyarakat belum pro produk dalam negeri.
Deputi Bidang Pengkajian UKMK Kementrian Negara Koperasi dan UKM I Wayan Dipta misalnya, ia mengatakan masyarakat Indonesia kurang mencintai produk dalam negeri karena terkesan lebih suka membeli produk murah tanpa memperhatikan kualitas.
Menurut Wayan, perlu disadari bahwa dalam menghadapi FTA masalah di UKM adalah daya saing. Produk UKM pada umumnya dibanding produk China memang kalah murah. Tapi banyak diantara produk murah yang ada, adalah produk ilegal dari China yang juga tanpa kualitas.
"Ini yang umumnya dibeli oleh masyarakat karena daya beli terbatasi," ujar dia. "Ini perlu disadarkan karena selain harga murah masyarakat perlu memperhatikan kualitas," kata Wayan di Warung Daun, Sabtu 9 Januari 2010.
Wayan mengatakan, masyarakat perlu sadar diri. Seperti di Korea misalnya, meski mobil korea tidak sebagus Jepang, tapi tetap saja mobil Jepang susah ditemui di Korea.
Indonesia dalam hal ini, pemerintah sudah menerapkan standar tentang produk, jadi meski produk murah China tapi tetap berkualitas. Tapi tetap saja, jalur ilegal masuk karena pembeli selalu ada.
Untuk itu pemerintah dibawah Kantor Menko Perekonomian membentuk tim kecil yang membidangi tentang masalah industri dan perdagangan.
Sedang untuk memperbaiki daya beli masyarakat, pemerintah terus mendorong program-program subsidi dan kemudahan dalam berusaha untuk meningkatkan pendapatan.
"Ini supaya masyarakat mampu membeli yang lebih mahal," katanya. "Jadi misalkan kalau yang sudah punya usaha bagaimana supaya produksinya lebih tinggi, produk yang dihasilkan lebih banyak sehingga incomenya bisa meningkat, ini pemerintah terus konsisten membantu," katanya.
Perintah juga membantu kemampuan para usaha dalam berbisnis. Misalnya pada hari ini, Menteri Negara Koperasi dan UKM berkeliling untuk mencari wirausaha baru dikalangan sarjana yang menganggur.
VIVA.co.id
25 April 2024
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...
Bisnis
25 Apr 2024
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan soal pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap profesi dalam kolom komentar di media sosialnya.
Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.
Selengkapnya
Partner
DRAKOR: Kim Nam-Gil, Lee Ha-Nee, Kim Sung-Kyun, dan BIBI dikonfirmasi untuk ‘The Fiery Priest 2’
Wisata
8 menit lalu
Menyusul kabar gembira mengenai kembalinya trio pemeran utama ke ‘The Fiery Priest’ Musim 2 bersamaan dengan penambahan BIBI dan Sung Joon menambah jajaran pemain.
Tiga anak pelaku pencabulan dan melakukan persetubuhan suami istri kepada seorang anak dilepas Satreskrim Polres Binjai, yang membuat korban takut dan trauma.
2 Begal yang Celurit Pelajar SMP Depok Tertangkap: Sehari 3 Kali Beraksi, Nih Identitasnya
Siap
17 menit lalu
Polisi berhasil meringkus dua pelaku begal yang melukai seorang pelajar SMP di Kota Depok, Jawa Barat. Siapa mereka ini? Berikut ulasannya, yuk simak di sini.
Timnas Indonesia U-23 akan Lawan Korea Selatan Malam Ini, Berikut Live Streamingnya!
Jatim
18 menit lalu
Indonesia U 23 resmi masuk babak perempat final Piala Asia U 23 2024. Malam ini tim asuhan Shin Tae Yong itu akan bertanding melawan Korea Selatan yang berlangsung...
Selengkapnya
Isu Terkini