Rizal Ramli: Tanpa Corona pun Ekonomi Indonesia Anjlok

Ekonom sekaligus mantan Menko Ekuin Rizal Ramli (kanan) saat beri keterangan pers beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Ekonom Rizal Ramli mengomentari ekonomi Indonesia tahun 2020 yang diprediksi akan terpukul akibat virus Corona COVID-19. Menurut Rizal, dengan kondisi saat ini, tanpa terpaan virus Corona, ekonomi Indonesia juga akan relatif buruk tahun ini.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Tanpa Corona pun ekonomi Indonesia akan anjlok 2020 ke 4 persen karena utang luar negeri. Rupiah masih kuat karena di-dopping pinjaman luar negeri," kata Rizal Ramli yang merupakan mantan Menko Perekonomian itu di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne dengan tajuk "Corona: Pro dan Kontra Lockdown" pada Selasa, 17 Maret 2020.

Belum lagi kata dia terjadi gagal bayar yang cukup besar selain di dua BUMN Jiwasraya maupun Asabri yang belum lama ini mengemuka.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Ada gagal bayar jumlah cukup besar di luar Jiwasraya dan Asabri," kata Rizal.

Dia melanjutkan, apabila pukulan wabah Corona COVID-19 besar maka tak mustahil pertumbuhan ekonomi Indonesia makin anjlok lagi. Untuk itu saran Rizal pemerintah harus mengalokasi ulang bujet-bujet untuk pembangunan infrastruktur. Alokasi ulang bisa dicurahkan untuk bidang kesehatan, makanan dan membantu daya beli warga miskin.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Tahun 2020 mungkin kita bisa hanya tumbuh 2 persen. Apa yang bisa kita lakukan? Menyetop proyek-proyek infrastruktur yang besar," lanjut mantan menteri Jokowi yang pernah di-resuffle itu lagi.

Sementara dalam bidang pertanian, wabah Corona ini menurutnya bisa jadi momentum agar pemerintah tak bergantung pada impor produk pertanian dari China. Pemerintah bisa memberikan bantuan pupuk dan bibit.

"Genjot produksi pertanian, buah-buahan dan sayur-sayuran karena kita selama ini impor dari Tiongkok dan sekarang tak bisa," lanjut Rizal.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya