Mal Lippo Jadi RS Darurat Virus Corona, 100 Ventilator Didatangkan

Ilustrasi bisnis rumah sakit RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta (foto/siloamhospitals.com)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Grup Lippo mendatangkan 100 ventilator untuk para pasien yang terinfeksi Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia. Langkah itu dilakukan untuk mendukung operasional dua rumah sakit darurat khusus COVID-19 yang dibangun perusahaan.

Legislator Golkar Pendatang Baru Eric Hermawan Dapat Sambutan Hangat Airlangga

Seperti diketahui, salah satu peralatan yang paling dibutuhkan dalam penanganan pasien COVID-19 adalah ventilator. Alat bantu pernapasan itu penting karena dapat digunakan pasien bernapas secara normal bila dalam kondisi parah.

Nantinya, 100 ventilator tersebut akan digunakan di dua rumah sakit darurat khusus COVID-19 yang dibangun Siloam Hospitals. Kedua RS itu ada di Kelapa Dua (Tangerang) dan Mampang (Jakarta Selatan).

Pengusaha Syariah Ini Sebut Babe Cabita Anti Riba

Chief Executive Officer Lippo Karawaci (LPKR) John Riady menyampaikan, ventilator sangat penting untuk membantu pasien COVID-19 dalam kondisi parah, terutama untuk membantu pernapasan.

“Ventilator dibutuhkan untuk perawatan pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi parah, terutama pasien dengan usia lanjut, atau memiliki pre existing conditions (kondisi penyakit bawaan) yang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi,” ucap John dikutip dari keterangannya, Rabu 15 APril 2020.

Gibran Gandeng Pengusaha Solo Bagikan Paket Sembako Jelang Lebaran

Dia pun menegaskan, di tengah pandemi ini Lippo memastikan optimalisasi berbagai aset yang dimiliki untuk menguatkan penanganannya di Indonesia. Hal itu salah satunya, dilakukan dengan mengubah Mal Lippo Plaza di Mampang, Jakarta Selatan, menjadi rumah sakit khusus COVID-19, dan memastikan peralatan yang memadai untuk membantu perawatan pasien.

Sebagai informasi, RS Siloam Kelapa Dua dan RS Siloam Mampang secara total menyediakan 630 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19.

Executive Director Siloam Hospitals Caroline Riady mengatakan, Siloam akan memberikan tunjangan gaji tambahan untuk para petugas medisnya. Karena mempertaruhkan keamanan diri di garis terdepan untuk menangani wabah Corona.

Caroline menambahkan, untuk menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19 dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebab petugas medis harus dilengkapi alat pelindung diri (APD) agar tidak tertular.

Pemeriksaan swab untuk mendeteksi tertular atau tidak para tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien terduga Covid-19 jiga dilakukan. Selain itu kebutuhan alat bantu pernafasan atau ventilator justru meningkat.

Alhasil, sejumlah perguruan tinggi di Indonesia berlomba-lomba membuat alat tersebut. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin menyebutkan,  ventilator bekerja memompa oksigen ke dalam paru-paru pasien yang tidak lagi berfungsi. Karena itu, alat ini urgent bagi rumah sakit.

Kini, banyak rumah sakit masih membutuhkan ventilator.  Karena itu, semua pihak harus bahu membahu agar ketersediaan alat ini memadai. Dia pun apresiasi jika banyak pihak menyiapkan ventilator. Dengan demikian akan banyak nyawa yang tertolong.

"Tentu kita tidak berharap agar banyak yang sakit lalu masuk RS dan bisa ditolong dengan bantuan ventilator. Mencegah jatuh sakit jauh lebih bernilai tinggi di banding mengobati," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya