Corona Mewabah, Produksi Multivitamin Ini Naik Jadi 1 Juta Boks

Phapros genjot produksi multivitamin C dan E.
Sumber :
  • Dokumentasi Phapros.

VIVA – Dalam berbagai jurnal penelitian disebutkan bahwa kombinasi vitamin C dan vitamin E tidak hanya bisa menangkal radikal bebas tapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Khususnya untuk melawan berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Saat pandemi Virus Corona atau COVID-19 saat ini produk multivitamin C dan E laris manis di pasaran karena diburu oleh masyarakat. Sebab, dengan asupan vitamin yang baik diharapkan membuat daya tahan tubuh meningkat sehingga bisa menangkal masuknya virus tersebut. 

Tingginya permintaan mendorong PT Phapros Tbk (PEHA) meningkatkan produksi multivitamin merek Becefort. Produk tersebut memiliki kandungan Vitamin C dan E dalam satu paket.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami,  sampai dengan Juni 2020 diperkirakan produksi multivitamin tersebut mencapai 446 ribu boks. Sementara pada bulan ini, anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ini, akan memproduksi sedikitnya 30 ribu boks Becefort.

"Kami memutuskan untuk menambah jumlah produksi salah satu produk multivitamin unggulan kami, Becefort sebanyak 1 juta boks pada 2020 ini," ujar wanita yang kerap disapa Emmy itu dikutip dari keterangannya Kamis 23 April 2020.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Dia menjelaskan, produksi Bacefort mencatatkan sejarah baru di perusahaan. Sebab, pada tahun-tahun sebelumnya sebelum ada pandemi Corona, produk ini hanya diproduksi puluhan ribu boks.

Selain Bacefort, anak usaha Kimia Farma ini pun menggenjot produksi produk vitamin D3 aktif yaitu calcitriol. Vitamin itu diperuntukan untuk pasien positif Virus Corona.

Baca juga: Keluarga Positif Corona Tak Mau di RS, Balik ke Cileungsi Anak Diinfus

"Vitamin D3 ini bagi pasien yang sudah terkena Virus Corona. tidak cukup didapatkan lewat berjemur. Jadi akan memerlukan obat ini. Kami akan siapkan 90 ribu boks," tambahnya.

Dia menegaskan tantangan dalam memproduksi obat-obatan tersebut saat ini cukup besar. Sebab, kenaikan harga bahan baku impor yang dalam mata uang dolar AS semakin membebani perusahaan, mengingat nilai tukarnya yang makin menguat atas rupiah.

Meski begitu, lanjutnya, Phapros telah mengupayakan beberapa langkah untuk tetap mempertahankan pertumbuhan omzet dan laba di 2020.

Sebelumnya Phapros juga telah membantu Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang dalam mengatasi COVID-19 dengan memberikan 100 dus multivitamin dan 100 liter hand sanitizer. Serta, memberikan edukasi ke warga terkait penggunaan masker kain sebagai alternatif pencegahan COVID-19.

Pantau berita terkini di VIVA Network terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya