Pakai Sistem Ganjil Genap, Pasar Tradisional di Malang Buka Saat PSBB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.

VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pasar tradisional di wilayah Malang Raya tetap buka selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Minggu, 17 Mei 2020. PSBB selama 14 hari di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Simulasi 3 Nama Pilgub Jatim Versi ARCI: Khofifah Unggul, Dibayangi Cak Imin dan Risma

Pada hari pertama Sosialisasi PSBB Malang Raya, Khofifah mengunjungi pasar tradisional Klojen, Kota Malang, Kamis, 14 Mei 2020. Dia ingin memastikan pelaksanaan operasional pasar secara  ganjil genap dapat dilaksanakan.

Dia pun menegaskan, alasan pasar tradisional tetap beroperasi adalah untuk tetap menjaga roda perekonomian. Namun, harus dipastikan dengan menggunakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Virus Corona Atau COVID guna menjaga kesehatan penjual dan pembeli.

Gerindra Hanya Rekom Khofifah sebagai Cagub Jatim, Emil Tak Pasti jadi Cawagub

"Jangan sampai pasarnya tutup, proses jual beli perdagangan tetap jalan, tetapi menjaga kesehatan juga harus dilakukan. Besok (Jumat) 26 pasar di Kota Malang akan menggunakan ganjil genap semua," kata Khofifah, Kamis, 14 Mei 2020.

Pelaksanaan format ganjil genap sendiri dilakukan dengan sistem penomoran di setiap stand penjual sebagai acuan jadwal berjualan. Pada hari pertama sosialisasi PSBB, jadwal penjual bernomor stand ganjil yang mendapat giliran berjualan. Sementara stand dengan nomor genap bisa berjualan keesokan hari.

Khofifah: Kita Doakan Oktober Mendatang Presiden ke-8 Prabowo Dilantik

"Semoga efektif untuk menjaga perekonomian masyarakat tetapi kesehatan tetap terlindungi," ujar Khofifah.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan format ganjil genap, beberapa stand harus dikosongkan termasuk barang dagangnya. Sehingga, anjuran physical distancing terlaksanakan.

Protokol kesehatan lainnya juga harus ada di penjuru pasar, mulai dari penempatan hand sanitizer hingga pengukuran suhu tubuh di pintu masuk pasar. Hal tersebut tak lain untuk menjaga keamanan pada penjual dan pembeli yang tengah berbelanja.

"Jadi physical distancing seiring dengan proses perekonomian supaya roda ekonomi tetap bergulir. Format ini tidak hanya untuk yang sedang PSBB, saya rasa se-Jawa Timur dan daerah-daerah lain juga bisa dijadikan role model," tutupnya.

Pantau berita terkini di VIVA Network terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya