Ibu Kota Bersiap New Normal, Pengusaha Pastikan Tak Ada Kendala

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA – Sejumlah skenario secara bersamaan akan dijalankan Pemerintah agar Indonesia lolos dari resesi ekonomi akibat Virus Corona. Salah satunya adalah tatanan normal baru atau new normal di berbagai aspek kehidupan, khususnya bidang ekonomi.

Semangat Gotong Royong! Pengusaha Sumbang Rp23 M untuk Timnas Indonesia U-23

Menanggapi hal tersebut, kalangan usaha di Jakarta menegaskan siap melaksanakan hal tersebut. Karena, memang harus ada strategi untuk tetap bisa menjalankan roda ekonomi di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pertimbangan KADIN DKI Sarman Simanjorang, para pelaku usaha pun sudah menyiapkan protokol untuk kembali beraktivitas. Sehingga produktivitas tetap bisa ditingkatkan dengan merujuk ke ketentuan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan No HK.01.07/MENKES/328/2020.

Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar dari 23 Pengusaha

"Pelaku usaha siap menerapkan protokol kesehatan baik di tempat kerja kantor maupun industri atau pabrik," ujar Sarman di Jakarta pada Rabu, 27 Mei 2020.

Menurutnya, selama masa work from home yang diberlakukan di Jakarta sejak Maret, protokol kesehatan secara bertahap telah diimplementasikan juga untuk pekerja yang harus berada di kantor. Saat new normal diberlakukan, protokol akan diterapkan terhadap seluruh pegawai.

Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Produsen Tembakau Iris Ini

"Secara teknis, pelaku usaha tidak memiliki kesulitan menerapkan new normal tersebut karena sebagian besar sudah dijalankan," ujar Sarman.

Baca juga: Pembatasan Sosial Corona Bikin Keahlian Nyetir Berkurang, Ini Buktinya

Sarman optimistis, new normal akan menggerakkan lagi ekonomi ibu kota yang tersendat sejak Maret. Pemprov DKI juga diharapkan pro aktif menyusun regulasi daerah atas kebijakan yang diinisiasi pemerintah pusat itu.

"Pengusaha memiliki komitmen besar memerangi penyebaran COVID-19 agar badai ini cepat berlalu sehingga roda perekonomian dapat berputar secara normal," ujar Sarman.

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya