Indonesia Bahas Blue Economy Pasca COVID-19

Blue Economy.
Sumber :
  • Pinter Politik

VIVA – Sejumlah negara termasuk Indonesia tengah melakukan berbagai kebijakan dalam memulihkan perekonomian akibat pandemi COVID-19 atau Virus Corona, salah satunya dalam sektor Blue Economy (Ekonomi Biru). 

Pemberlakuan Tax Holiday saat Pajak Minimum: Untung atau Buntung?

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin dalam acara International Maritime Webinar Series “Building Stronger Blue Economy After COVID-19 Pandemic” yang bekerja sama dengan CSIRO dan UN-ESCAP serta dihadiri lebih 600 peserta dari berbagai negara. 

“Jadi hari ini kita ada pertemuan terkait Blue Economy, di mana membahas bagaimana respons dan aksi masing-masing negara, apa yang mereka lakukan terhadap pandemi COVID-19 ini melalui model Blue Economy. Kemudian hasilnya semua kita gabung dan ketahui bahwa COVID-19 berdampak luar biasa terhadap sektor Blue Economy. Sehingga perlu kerja sama mengurangi dan memperbaiki dampak tersebut,” kata Deputi Safri dalam keterangannya, Kamis 28 Mei 2020.  

Ketertarikan China terhadap Minyak Nigeria

Untuk Indonesia sendiri, Safri menjelaskan, pertama kali dilakukan dalam menghadapi COVID-19 adalah mengubah cara pandang seperti apa yang disampaikan Presiden Jokowi yakni hidup berdampingan dengan COVID-19.

“Setelah kita memperhatikan, kita pelajari bahwa kita akan hidup berdampingan dengan COVID-19 dalam waktu yang cukup lama, maka mau tidak mau kita harus menghadapi kenyataan ini. Cara menghadapi kenyataan ini dengan kita tidak harus bersembunyi, kita harus menghadapi dan tentu secara bertahap kita akan terbuka dengan hal ini,” ucapnya.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Khusus dalam Blue Economy seperti wisata bahari, perikanan dan makanan laut, pemakalah dari CSIRO, Andy Steven menjelaskan bahwa permasalahan yang sama dihadapi oleh Australia. Hingga saat ini juga tengah berjuang mencoba untuk memperbaiki sistem logistik dan kembali memperkuat pasar.

“Nah sekarang dengan aktivitas ekonomi saat ini, pasar otomatis terbuka, kegiatan transportasi jalan. Kemudian kalau nanti mall atau restoran mulai buka, maka bahan-bahan baku seperti seafood akan bertambah. Ini akan memajukan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. 

Sejalan dengan hal itu, Director Environment & Development, UN-ESCAP, Dr. Stefanos Fotiou menekankan bahwa kita harus siapkan semuanya ini, dan kita harus menerima kenyataan sekarang dengan tentu caranya yang berbeda, seperti kalau dulu kita bisa datang ke restoran beramai-ramai, untuk sekarang kita batasi karena social distancing, dan itu akan menyesuaikan dan adaptasi akan hal itu. Demikian juga dikatakan bahwa konservasi laut dan pengendalian perubahan iklim tetap harus berjalan walaupun pandemi ini sedang terjadi.

Memang di satu sisi, lanjut Safri, COVID-19 menjadikan lingkungan lebih bagus, namun sayangnya membuat ekonomi tidak berjalan. Padahal jika membahas Blue Economy, maka baik lingkungan maupun ekonomi harus tetap berjalan dan memberikan manfaat bagi banyak orang di semua lapisan.

“Jadi kalau cuma lingkungan yang jalan dan ekonomi tidak bermanfaat, maka Blue Economy belum jalan. Jadi ini sekarang bagaimana kita menyeimbangkan situasi baru dan dengan situasi ini kita bisa beradaptasi dengan COVID-19, tetapi ekonomi kita tetap berjalan dengan baik,” kata dia.

Adapun peran Kemenko Marves dalam Blue Economy sendiri adalah sebagai leading sector sekaligus pembuat “big policy” sehingga semua saling bersinergi, dengan teknis di dalamnya ada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Badan Koordinasi Penanaman Modal.

“Jadi kita semua harus jalan, harus saling bersinergi. Dalam hal ini ada suatu pembangunan berkelanjutan, programnya bertambah, penggunaan dan adaptasi teknologi termasuk dalam new energy menggunakan arus, solar, dan sebagainya,” ucap Deputi Safri. 

Pertemuan internasional secara virtual seperti ini rencananya akan dilakukan secara reguler dengan mengangkat isu-isu terkini,” tutup Andreas Hutahaean selaku koordinator pelaksanan webinar.

Baca juga: Pandemi Corona Bikin Seleksi Calon Paskibraka Nasional Ditiadakan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya