- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Harga emas internasional naik pada Jumat pagi, setelah adanya perselisihan antara Amerika Serikat dengan China terkait undang-undang keamanan yang baru disahkan dan membuat ketegangan di Hong Kong meningkat. Kejadian itu membuat harga emas meningkat karena ketidakpastian pasar.
Dilansir dari VIVAnews, pada Jumat 29 Mei 2020, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,1 persen ke level US$1.719,63 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik sebesar 0,4 persen ke level US$1734,60 per ons.
Perselisihan AS dan China berawal ketika adanya rencana Beijing yang akan memberlakukan UU Keamanan di Hong Kong. Langkah itu, dinilai sejumlah pihak dapat mengikis kebebasan kota dan membahayakan peran Hong Kong sebagai pusat keuangan dunia.
Sementara itu, harga emas dalam negeri yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp913 ribu per gram. Harga itu naik Rp5.000 jika dibanding perdagangan sebelumnya.
Dilansir dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp813 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp5.000 per gram dibanding perdagangan sebelumnya.
Antam juga merilis harga emas berdasarkan ukurannya untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp486,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp853,6 juta.
Sementara itu harga emas berdasarkan ukuran lainnya yaitu emas lima gram dijual Rp4,34 juta, 10 gram Rp8,62 juta, 25 gram Rp21,43 juta, dan 50 gram Rp42,79 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp85,51 juta, 250 gram Rp213,51 juta dan emas 500 gram Rp426,82 juta.
Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp9,28 juta dan Rp18,01 juta. Untuk pembelian emas ukuran terbesar yaitu 1.000 gram saat ini hanya tersedia di butik logam mulia. Sedangkan, untuk ukuran 250 gram belum tersedia.
