- Viva.co.id/Instagram Como The Treasury
VIVA – Australia mengalami resesi ekonomi untuk pertama kalinya selama 29 tahun, setelah perekonomian negara itu mundur hingga 0,3 persen pada kuartal Maret 2020. Resesi ini disebabkan karena kebakaran hutan dan wabah Corona yang berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi.
Kementerian Keuangan Australia, Josh Frydenberg, mengatakan resesi ini tidak terhindarkan setelah Biro Statistik Australia merilis data produk domestik bruto yang turun 0,3 persen pada kuartal tersebut. Perekonomian hanya tumbuh 1.4 persen selama 12 bulan terakhir, dan merupakan kinerja terlemah sejak krisis keuangan global.
Meski Frydenberg mengatakan kontraksi ekonomi Australia tidak separah negara-negara lain yang berjuang melawan guncangan ekonomi terrkait pandemi, ia memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi masa-masa sulit di depan karena angka di kuartal Juni 2020 bahkan akan lebih buruk daripada yang dirasakan pada Maret 2020 lalu.
Selain itu, dia juga bersikeras bahwa Australia telah menghindari 'Armageddon versi ekonomi' selama pandemi, karena langkah lockdown yang diambil telah berhasil meratakan kurva infeksi COVID-19.
Frydenberg mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan pembaruan ekonomi komprehensifnya sendiri pada akhir Juli ketika mengumumkan hasil peninjauan terhadap subsidi upah. Dia juga mengisyaratkan pemerintah mungkin mengurangi subsidi upah dari pembayaran tetap $1.500, atau memberikan tarif diferensial tergantung pada pendapatan pekerja.
Dilansir The Guardian, guncangan wabah Corona membuat penurunan 3,9 persen dalam impor bahan habis pakai, dan impor layanan jatuh hingga 13,6 persen. Ekspor barang turun 0,7 persen dan ekspor jasa anjlok 12,8 persen, yang merupakan dampak dari larangan perjalanan terhadap perjalanan dan pariwisata terkait pendidikan.
Baca juga: Eks Menhan Trump Sebut Presidennya Mau Devide et Impera Rakyat Amerika
Prediksi Piala Asia U-23: Timnas Indonesia vs Australia
Duel Timnas Indonesia vs Australia dalam lanjutan Piala Asia U-23 matchday kedua Grup A di Stadion Abdullah Bin Nasser, Kamis 18 April 2024, pukul 20.00 WIB.
