Pengangguran di Indonesia Tahun 2021 Diprediksi Tembus 12,7 Juta

Workshop Sebagai Alternatif Mengurangi Pengangguran.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Jumlah pengangguran di Indonesia akan terus mengalami peningkatan dampak wabah pandemi virus Corona COVID-19. Diperkirakan pada 2021 jumlah pengangguran di Indonesia akan semakin tinggi sehingga harus tepat dan cepat ditangani.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, apabila tekanan ekonomi terus berlanjut sepanjang tahun ini dan terus terjadi hingga 2021, diprediksi pemerintah jumlah pengangguran pada tahun itu bisa mencapai 10,7-12,7 juta orang.

"Dikhawatirkan pada 2021 pengangguran sampai 10,7 sampai dengan 12,7 juta," kata Suharso saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Angka tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan catatan pengangguran yang sebelumnya telah diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020 yang sudah mencapai 6,88 juta orang. Jumlah tersebut bertambah 60 ribu orang dari catatan pada 2019.

Adanya wabah COVID-19 yang terus menekan perekonomian pada 2020 menyebabakan akan ada penambahan penggangguran sebanyak 4-5,5 juta orang dari yang tercatat pada 2019. 

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Adapun sektor yang diperkirakan Suharso banyak mengalami kehilangan pekerja akibat dampak wabah itu yakni sektor perdagangan, industri manufaktur, konstruksi, jasa perusahaan dan akomodasi, serta makanan dan minuman.

Dia memperkirakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2020 akan mencapai 8,1-9,2 persen jauh di atas pada realisasi 2019 yang mencapai 5,28 persen. Sedangkan pada 2021 diperkirakan mencapai 7,7 hingga 9,1 persen.

Pemerintah karena itu akan menjalankan strategi untuk memulihkan kembali ekonomi Indonesia, mendorong bertumbuhnya kewirausahaan hingga pembangunan infrastruktur sederhana di pedesaan  yang bersifat padat karya.

"Kita berharap bisa dikembalikan(TPT) setidak-tidaknya mendekati sebelum pandemi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya