Gurihnya Bisnis Asuransi Kendaraan

Ilustrasi kecelakaan mobil
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Banyak orang membeli kendaraan bermotor dengan sistem kredit. Hal ini lantaran mereka hanya perlu menyiapkan uang muka saja, sementara sisanya bisa diangsur setiap bulan.

Klaim Asuransi Kendaraan Saat Ini Tidak Lagi Ribet

Setiap kendaraan yang dibeli dengan cara kredit, selalu dibekali asuransi. Gunanya adalah untuk meringankan beban pemilik, ketika terjadi kerusakan akibat kecelakaan. Biaya premi yang dibayar sudah termasuk dalam angsuran per bulan.

Asuransi kendaraan tersedia dalam dua jenis, yakni comprehensive dan total loss only. Perbedaan ada pada jenis tanggungan yang diberikan, serta besar premi yang dibayar tiap bulan.

Mobil Kebanjiran Jangan Asal Klaim Asuransi

Baca juga: Pemerintah Tegaskan Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik Hingga Akhir Tahun

Untuk kategori TLO, asuransi kendaraan jenis ini hanya memberikan pertanggungan apabila kendaraan pihak tertanggung hilang atau mengalami kerusakan minimal 75 persen hingga tidak dapat digunakan lagi.
Ilustrasi kecelakaan mobil

Jangan Asal Ngotot, Ini Alasan Asuransi Kendaraan Tolak Klaim

Sementara, kategori comprehensive akan mengganti rugi tanpa melihat seberapa besar kerusakannya. Namun, perlu diingat setiap klaim konsumen harus mengeluarkan sejumlah uang sebagai biaya laporan.

Bisnis yang menguntungkan
Salah satu penyedia asuransi kendaraan bermotor di Indonesia adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. Perusahaan yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh PT Pertamina itu, berhasil mencatatkan peningkatan kinerja baik dari sisi finansial maupun operasional di tahun buku 2019.
Laba tahun berjalan konsolidasian tercatat sebesar Rp505,7 miliar, naik 145,7% dari Rp205,9 miliar hasil tahun sebelumnya. Sedangkan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar Rp458,7 miliar, meningkat 84,1%.

Menurut Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna, kinerja Tugu Insurance yang bagus di 2019 tidak terlepas dari upaya Perseroan untuk senantiasa mengelola risiko dengan prinsip kehati-hatian baik dari aspek underwriting maupun dalam pengelolaan investasi.
“Peningkatan premi tersebut dikontribusikan terutama dari produk aviasi, kebakaran, aneka dan rekayasa hingga kendaraan bermotor,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 1 Juli 2020.

Produk kendaraan bermotor secara induk  memberikan kontribusi pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Premi dari produk kendaraan bermotor naik 125,5% menjadi Rp204,2 miliar di 2019, sementara Hasil Underwriting-nya naik 85,4% menjadi Rp45,8 miliar di tahun yang sama.

Top 20

Pencapaian itu menempatkan mereka di Top 20 dari perusahaan asuransi yang berfokus pada bisnis retail/ kendaraan bermotor, dari sebelumnya berada pada peringkat Top 40-50 berdasarkan data AAUI 2019.

‘’Bisnis asuransi kendaraan bermotor berkontribusi positif pada Hasil Underwriting induk perusahaan, dan merupakan 3 besar kontributor dari sisi Net Premium Written” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya