VIVA – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan melakukan ekspor beras sebanyak 100 ton ke Arab Saudi. Ekspor tersebut rencananya akan dilakukan pada pekan ini, meski belum jelas kapan waktu tepatnya.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyatakan, ekspor beras yang akan dilakukan itu sudah dalam bentuk kemasan satu hingga lima kilogram. Beras tersebut akan didistribusikan dalam lima kontainer berurkuran 20 ton.
“Ya izinnya baru bisa lima kontainer, ya segitu dulu. Tonasenya kurang lebih 20x5 ya, 100 ton ke Arab Saudi," kata dia di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 17 Januari 2020.
Dia mengklaim, selain Arab Saudi, sudah beberapa negara yang dijajaki Bulog untuk bisa dipasok ke negaranya. Namun, kata dia, baru Arab Saudi yang hingga kini mau mengekspor beras langsung dari Bulog. "Ada beberapa saya jajaki, tapi yang baru putuskan Arab Saudi, artinya disini sudah ada peluang kita ekspor," ungkap dia.
Dia menegaskan, beras tersebut diperoleh dari hasil panen raya yang harus diserap Bulog pada tahun ini mencapai 2,7 juta ton. Karena itu, dia menegaskan, Bulog harus mencari pasar baru untuk mendistribusikan beras.
"Jadi nanti kalau panen raya itu kan 2,7 juta ton yang harus diserap oleh Bulog, ya enggak ada masalah. Nanti kita ekspor beberapa negara insya Allah," tuturnya.
Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga
Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.
