Protokol COVID-19 Berlaku Juga untuk Hewan, Stok Sapi Kurban Terbatas

Mal hewan kurban Haji Doni.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.

VIVA – Sejumlah pelaku usaha yang menyediakan hewan kurban pada tahun ini ikut terkena imbas pandemi Virus Corona atau COVID-19. Banyak dari mereka yang mengaku omzet nya turun drastis jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

8 Waktu yang Diharamkan untuk Berpuasa Menurut Ajaran Islam

Salah satunya yakni Ramdoni, pemilik Mal Hewan Kurban di Depok, Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Haji Doni itu mengaku, saat ini dirinya hanya mampu memasok sapi sekira 30 persen dari biasanya.

Hal itu terjadi karena berbagai faktor. Di antaranya, karena aturan protokol kesehatan terkait pencegahan COVID-19 yang cukup ketat.

Didukung Lebih dari 30 Negara, Idul Fitri-Idul Adha Kini Diakui UNESCO sebagai Hari Besar Keagamaan

“Kalau penurunan pasti ya, biasanya kami bawa hewan 6.200 ekor sapi, sekarang yang lolos hanya 1.500 ekor. Jadi tahun ini tuh betul-betul ya, dalam perjalanan amat sulit untuk dibawa,” katanya saat ditemui di tempatnya berjualan, di kawasan Kelapa Dua, Depok pada Rabu 8 Juli 2020

Doni mengungkapkan, aturan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 tidak hanya berlaku bagi manusia, namun juga pada hewan ternak, salah satunya sapi. Hal ini tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui kementerian terkait.

Jelang Idul Fitri, Pemkab Purwakarta Siapkan Vaksin untuk Atasi Wabah PMK

“Jadi bukan hanya manusia saja yang diperiksa, tapi sapi juga oleh dinas terkait, terutama dokter hewan. Seluruh sapi yang masuk Kota Depok, perjalanannya itu amat sulit ya, diperiksa di setiap perbatasan sampai seluruhnya dinyatakan lolos COVID-19,” tambahnya.

Dia menjelaskan, hewan yang dibawanya untuk dijual sebagai kurban telah dipastikan sehat. Dan itu nantinya akan dilampirkan melalui dokumen-dokumen pelengkap atau sertifikat.

Baca juga: Survei BI: Penjualan Eceran Mei 2020 Turun

“Jadi sapi ini diperiksa terus menerus, tanggal berapa nya, dan baru bisa diterima. Andai kata ada sapi sakit, itu ada masalah. Contoh kaya kemarin dari 17 ekor ada satu ekor yang sakit dan ditolak sampai harus dikembalikan ke tempat asalnya, ada surat penolakannya,” ujar Doni.

Ia menilai, kebijakan yang diberlakukan pemerintah sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama untuk mereka yang ingin membeli hewan kurban. Sebab, dengan serangkaian tes dan aturan yang berlaku maka hewan kurban dapat dijamin kesehatannya.

“Jadi untuk tahun ini untuk kurban tidak usah takut,” ungkapnya.

Lebih lanjut Doni mengatakan, untuk penjualan dirinya masih bersyukur lantaran sapi-sapi yang dijajakannya telah terpesan hampir 80 persen. Meski stok nya terbatas, namun Doni berjanji pihaknya tidak akan menaikkan harga jual.

“Harga sama saja, kalau sekarang mungkin profit (pendapatan) kami saja yang jauh berkurang. Harga rata-rata itu Rp14 juta, tertinggi ada yang sampai Rp80 juta hingga Rp100 juta,” jelasnya.

Doni juga menegaskan, untuk memberi rasa aman pada para konsumen, pihaknya telah menyiapkan sertifikat atau dokumen terkait kesehatan hewan kurban. Ia bahkan siap memberi garansi jika hewan yang dijualnya sakit saat dibeli.

Baca juga: Pesan Jokowi untuk Para Calon Petinggi TNI dan Polri

“Sedikit tips dari saya, kalau mau beli hewan kurban periksa ya surat-suratnya, jangan membeli sapi bila tidak ada sertifikat surat kesehatannya,” ujarnya.

Mal hewan kurban Haji Doni.

Terapkan protokol COVID-19

Selain memperhatikan kesehatan hewan yang dijajakannya, Doni bersama sejumlah sales promotion girl (SPG) yang bertugas, juga melakukan protokol kesehatan secara ketat di lokasi penjualan.

Sejumlah pengunjung atau konsumen yang datang diwajibkan mengenakan masker. Kemudian di cek suhu tubuh dan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.

Berbeda dengan tahun lalu, kali ini sejumlah SPG cantik di Mall Hewan Kurban milik Haji Doni tidak berdandan ala koboi, tapi lebih memilih mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan face shield. Namun, tentu saja hal itu tidak mengurangi pesona mereka ketika menggaet konsumen.

Panatau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya