UMKM Jualan Online Selama Pandemi Pendapatannya Naik, Ini Buktinya

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • Paymill

VIVA – Perusahaan digital masih mampu mengambil cuan atau untung di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat pandemi COVID-19. Bahkan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ikut terbawa dapat keuntungan. 

Indonesia Diminta Hati-hati saat Idul Fitri

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki mengatakan, UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital mampu meningkatkan penjualannya hingga 18 persen selama pandemi ini. Meskipun, ekonomi tengah tertekan akibat terhentinya aktivitas masyarakat.

"Dari semua yang terdampak, ada sebagian UMKM yang masih bisa bertahan dan bahkan tumbuh, pertama adalah yang sudah terhubung ke ekosistem digital. Catatan BI (Bank Indonesia) penjualan di online meningkat di tengah COVID-19 18 persen," katanya, Rabu, 8 Juli 2020.

Shopee Big Ramadan Sale Catatkan Peningkatan Transaksi Hingga 44 Kali di Shopee Live Saat Sahur

Akan tetapi, Teten menyayangkan, saat ini jumlah UMKM yang baru terhubung dengan ekosistem digital baru mencapai 13 persen atau sebanyak 8 juta UMKM. Sedangkan 87 persennya masih berada di luar ekosistem tersebut.

"Ini hikmahnya bagaimana kita percepat transformasi digitalisasi UMKM. Ke depan setelah pandemi COVID-19 digitalisasi jadi sangat penting, karena ada kemungkinan perubahan perilaku konsumen yang senang belanja online," ungkap Teten.

Antisipasi Penipuan! 10 Tips Aman Belanja Online Menjelang Lebaran 

Selain UMKM yang terhubung digital, mayoritas yang masih mampu meningkatkan penjualan adalah sektor yang mampu beradaptasi dengan keadaan. Misalnya, sektor makanan dan minuman, kebutuhan barang pokok maupun rumahan, hingga produk-produk kesehatan.

Baca juga: Tak Banyak Penumpang Saat Wabah COVID-19, Pelni Cari Cara Biar Survive

"Angkanya memang kalau dilihat yang paling naik memang makanan, minuman, belanja bahan pokok, alat olah raga, kesehatan dan sebagainya. Yang fesyen orang sudah enggak ada pesta lagi enggak beli baju, saya ketemu pengrajin batik yang mengeluh sudah enggak ada lagi yang beli," tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengakui bahwa perusahaan-perusahaan digital masih mampu memperoleh kenaikan kapitalisasi pasar di tengah masa pandemi. Seperti, perusahaan digital Amerika Serikat seperti Zoom dan Amazon hingga Tokopedia dan Bukalapak di Indonesia.

"Artinya memang terjadi shift baik itu dari customer, masyarakat, korporasi maupun UMKM berusaha akses pelanggan melalui digital ekonomi," tambahnya 

"Korporasi kita melakukan webinar, rapat melalui digital, jad terjadi shift secara bisnis proses kepada digital ekonomi dan hal tersebut juga terjadi di Indonesia, dialami Tokopedia, Bukalapak dan sebagainya," tegas Mirza dalam kesempatan yang sama.

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya