Sri Mulyani Akan Permanenkan WFH di Kementerian Keuangan

Menkeu Sri Mulyani (tengah) berbincang dengan Presiden Joko Widodo (kiri). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Kementerian Keuangan akan permanen melaksanakan pola bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Transformasi tersebut dilakukan karena pemanfaatan teknologi selama pandemi COVID-19 dianggap efektif meningkatkan kinerja.

Setelah Apple, Menkominfo Janji Boyong Bos Microsoft dan Nvidia ke Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, masa pandemi harus dijadikan momentum untuk melakukan berbagai bentuk perubahan, khususnya proses bisnis dalam bekerja. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.

Pemanfaatan teknologi menurut dia dapat diarahkan untuk meningkatkan produktivitas. Caranya adalah dengan mengurangi waktu perjalanan ke kantor atau dengan bekerja dan rapat secara daring atau online.

Prabowo: Saya Atas Nama Prabowo-Gibran Minta Maaf kepada Pak Anies dan Pak Ganjar

“Sekarang kita akan membuat pola work from home untuk permanen. Kita sedang merumuskan pola flexible working space juga. Intinya kami akan menghilangkan proses bisnis yang tidak efektif dan ini harus bisa kita lakukan saat ini juga, saat ada krisis,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 9 Juli 2020.

Baca juga: Heboh Petugas Kebersihan Stasiun Bojong Gede Temukan Uang Rp500 Juta

Prabowo Koreksi Pertanyaan Ganjar soal Internet Gratis vs Makan Gratis

Menyadari efektifnya teknologi dalam menjembatani interaksi dan kolaborasi berjarak di dalam organisasi Kementerian Keuangan sendiri, Sri mengaku telah membentuk sebuah gugus tugas atau task force untuk melakukan transformasi.

Teknologi, lanjut dia, juga dapat menyelamatkan sebagian ekonomi dengan melakukan konversi pola perdagangan dari yang semula offline ke online atau memanfaatkan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yang juga berpotensi dapat menyumbang tax revenue atau pendapatan pajak.

Teknologi, menurut Sri juga dapat membantu mengurangi korban pandemi, misalnya teknologi ventilator untuk kuratif, vaksin untuk preventif, aplikasi dokter online, dan sebagainya. Teknologi juga dapat membantu pelaksanaan pendidikan yang terhambat pandemi, dengan belajar secara aman dari rumah dengan teknologi, komunikasi dan informasi.

"Teknologi bisa bantu kita. Reformasi di bidang kesehatan dan pendidikan di Indonesia akan bergantung pada penggunaan teknologi. Sekarang saya transfer uang langsung ke sekolah atau puskesmas, mereka bisa menggunakan anggarannya menggunakan aplikasi," ungkap Sri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya