Menteri Edhy Prabowo Disuruh Buat Nelayan Tertawa

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo
Sumber :
  • VIVAnews/Cahyo Edi

VIVA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, mengaku tidak kesal meski dicemooh sebagai menteri titipan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Justru ia ditugasi untuk membuat nelayan tertawa.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

Hal itu disampaikan Edhy dalam acara Deddy Corbuzier yang diunggah di Youtube dengan judul “Nekat Nanya Lobster sama Reshuffle ke Edhy Prabowo” pada Selasa, 14 Juli 2020.

Awalnya, Edhy mengaku tidak menjadi masalah disebut menteri titipan lantaran dekat dengan Prabowo. Kini, Prabowo juga menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Maka, Edhy biasa saja dijadikan bahan bully.

PKS Komitmen Bangun Indonesia bersama NasDem dan PKB hingga Sakaratul Maut

”Biarlah orang ngatain saya apa saja, yang penting setiap keputusan yang saya ambil itu akan membahagiakan dan menyejahterakan orang banyak serta tidak merugikan orang. Yang jelas, tugas yang seperti Pak Jokowi minta kepada saya adalah membahagiakan, membuat nelayan tertawa,” katanya dikutip dari Youtube pada Rabu, 15 Juli 2020.

Baca: Polemik Ekspor Benih Lobster, Ngabalin: Susi Sudah Selesai Masanya

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

Hal itu dirasakan Edhy ketika melakukan kunjungan ke berbagai daerah, banyak masyarakat yang menyambutnya dengan senang hati dan hangat. Bahkan, ada yang ingin memeluk Edhy. Jadi, Edhy mengklaim masyarakat tidak membencinya.

“Kalau orang benci kan demo, marah. Saya dipeluk. Cuma karena COVID-19, saya bilang salaman COVID. Kita harus hormati keputusan jaga jarak. Kalau tidak, wah dipeluk-pelukin saya. Mereka berharap banyak dengan keputusan-keputusan terbaik yang saya lakukan,” ujarnya.

Namun, Edhy mengaku heran kenapa berita-berita positif yang dilakukan selama menjabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak ramai di media. Mungkin, ia menyadari kurang roadshow ke pimpinan-pimpinan redaksi media-media.

“Mungkin sekarang gue harus mulai roadshow ke pemred-pemred. Sebenarnya sudah komunikasi, cuma mungkin tim gue kurang jago ya. Memang tidak mudah untuk melawan populer, sementara gue tidak suka populer tapi maunya ya jalankan tugas, tahu-tahu ada saja hasilnya. Sebagian sudah mulai terasa: sektor perikanan meningkat, ekspor meningkat dan ini yang harus terus saya kawal,” ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya