Industri Penyamakan Kulit Garut Mulai Bangkit di Tengah Pandemi Corona
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Para pengusaha industri penyamakan kulit di Sukaregang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut Jawa Barat, selama pandemi corona (COVID-19) mengalami keterpurukan. Setelah berapa bulan sempat menghentikan produksi kulit, kini para pengusaha penyamakan kulit mulai bangkit.
PT. Garut Makmur Perkasa (GMP) salah satu industri penyamakan kulit yang mengalami keterpurukan selama pandemi COVID-19, saat ini sudah mulai memproduksi kulit. Produksi penyamakan kulit saat ini sudah mencapai 150 ton dari produksi semula sebanyak 200 ton.
"Kondisi pasar memang sudah mulai berangsur normal, kami sudah mulai produksi walaupun belum 100 persen normal," ujar Wakil Direktur PT. GMP, Indriawan, Kamis 16 Juli 2020, saat menerima kunjungan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.
PT. GMT sendiri memproduksi kulit setengah jadi, untuk bahan pembuatan jaket kulit, tas, sepatu serta berbagai macam kerajinan lainnya. Dengan sudah beroperasinya pada perajin kulit di Kabupaten Garut khususnya, merupakan sebuah angin segar bagi pelaku usaha penyamakan kulit.
"Dengan berbagai inovasi, kami juga mendorong para perajin kulit untuk bangkit," ungkap Indriawan.
Baca juga: Anies Perpanjang Masa PSBB Transisi Jakarta Sampai 30 Juli
Lanjut Indriawan, kunjungan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI hari ini menjadi salah satu terobosan untuk mewujudkan Industri Kerajinan Kulit Garut kembali berjaya.
"Dengan hadirnya tim dari Kementerian Pertanian ini kami harapkan menjadi terobosan baru, di mana peningkatan populasi peternakan (sapi dan kambing) meningkatkan ketersediaan bahan baku penyamakan kulit," ujarnya. (ren)