BI Pangkas Suku Bunga, IHSG Dibuka Menghijau

Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 5.104 pada pembukaan perdagangan terakhir pada pekan ini. Posisi itu menguat 5 poin atau 0,12 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 16 Juli 2020 di level 5.098.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, akibat ditopang keputusan BI yang memangkas suku bunga 7-days reverse repo rate 25 bps ke level 4 persen.

"Investor menilai pemangkasan suku bunga merupakan langkah tepat memerangi kontraksi ekonomi yang terjadi saat ini," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 17 Juli 2020.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Lanjar menjelaskan, alasan pemangkasan BI 7DRR adalah karena BI melihat perekonomian Indonesia yang mengalami kontraksi pada April-Juni 2020 akibat COVID-19, telah memukul aktivitas ekonomi dan permintaan. Sehingga, BI memprediksi ekonomi indonesia akan mengalami kontraksi pertama sejak Kuartal I-1999.

Meski demikian, Lanjar mengingatkan bahwa di akhir pekan para investor akan berhati-hati pada kemungkinan aksi 'profit taking' di bursa dalam negeri. Ada pula risiko lanjutan pada geopolitik AS-China serta harga komoditas minyak dunia.

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

"IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 5.070-5.200. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya AKRA, ASII, ERAA, GGRM, HMSP, ICBP, INTP, MAPI, TOWR, ULTJ," ujarnya.

Baca juga: Balik Arah, Ekonomi China Tumbuh 3,2 Persen pada Kuartal II-2020

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada level 4.975,54 hingga 5.172,37.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI, masih menunjukkan adanya sinyal positif.

"Terlihat pola bearish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya