- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA – Harga emas internasional dibuka naik tipis pada Selasa pagi, atau mencapai level tertingginya dalam sembilan tahun terakhir. Kenaikan itu didasari oleh kekhawatiran pasar atas terus meningkatnya kasus virus corona (COVID-19) di seluruh dunia.
Dilansir dari Economic Times pada Selasa 21 Juli 2020, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,1 persen ke level US$1.818,53 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS juga naik sebesar 0,1 persen ke level US$1.819 per ons.
Naiknya emas pada hari ini, juga didukung ekspektasi pasar atas naiknya inflasi akibat sejumlah langkah stimulus yang dikeluarkan sejumlah negara untuk mengatasi dampak ekonomi dari COVID-19.
Diketahui hingga hari ini, berdasarkan data dari worldometers, sudah lebih 14,8 juta orang dilaporkan terinfeksi virus corona di seluruh dunia. Tercatat pula 613 ribu lebih penderita dinyatakan telah meninggal dunia akibat virus yang menyerang sistem pernafasan manusia itu.
Emas Domestik
Sementara itu, di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp963 ribu per gram. Harga itu naik Rp7.000 per gram jika dibanding perdagangan sebelumnya.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp863 ribu per gram, atau naik sebesar Rp7.000 per gram dari perdagangan sebelumnya.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, emas lima gram dijual Rp4,59 juta, 10 gram Rp9,12 juta, 25 gram Rp22,68 juta, dan 50 gram Rp45,29 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp90,51 juta, 250 gram Rp226,01 juta, dan emas 500 gram Rp451,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp511,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp903,6 juta.
Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp9,78 juta dan Rp18,31 juta. Keduanya, saat ini tercatat belum tersedia. (ren)
