Ditopang Sektor Tambang dan Industri Dasar, IHSG Diprediksi Menguat

Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia saat IHSG di kisaran level 6.200 (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah di level 5.132 pada pembukaan perdagangan Jumat 24 Juli 2020. Posisi itu melemah 12 poin atau 0,25 persen dibanding penutupan perdagangan Kamis 23 Juli 2020 di level 5.145.

IHSG Sesi I Memerah, Pelaku Pasar Khawatir Eskalasi Konflik Iran-Israel

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG berpotensi untuk kembali bergerak menguat secara terbatas pada perdagangan terakhir pekan ini.

"Dengan saham-saham sektor pertambangan dan industri dasar menjadi penopang penguatan," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 24 Juli 2020.

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Akibat Fluktuasi Rupiah hingga Kondisi Geopolitik Global

Lanjar menjelaskan, penguatan kembali harga barang tambang logam dan emas, serta harga minyak mentah dunia, masih menjadi faktor utama.

Apalagi, harga emas diketahui juga mengalami kenaikan 0,9 persen ke level US$1.887,79 per ons, dan harga minyak WTI naik 0,8 persen menjadi US$42,25 per barel. 

Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Balik Melemah Hari Ini

"Sehingga kami perkirakan IHSG akan kembali bergerak menguat terbatas, dengan support-resistance 5.120-5.210," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi terkait saham-saham yang dapat dicermati, di antaranya seperti BMRI, BNGA, BRPT, CPIN, JPFA, MAIN, PTPP, TOWR, dan WIKA.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, support maupun resistance berada pada level 5.097,14 hingga 5.172,37.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI, masih menunjukkan sinyal positif.

"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya