Investor Cari Aman Rupiah Keok

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan hari ini, Senin, 3 Agustus 2020. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.600 per dolar AS.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Di perdagangan pasar spot, pukul 10.00 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.625 per dolar AS. Melemah 0,17 persen dari level penutupan akhir pekan lalu di kisaran Rp14.600 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di posisi Rp14.713. Jauh melemah dari nilai tengah 30 Juli 2020 di posisi Rp14.653.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra, mengatakan, kondisi itu tidak terlepas dari kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap kondisi penyebaran COVID-19 dan tertekannya ekonomi global.

Akibatnya, pelaku pasar keuangan atau investor lebih memilih untuk menggelontorkan dananya ke aset-aset yang dianggap aman. Mereka pun cenderung meninggalkan aset-aset di emerging market, termasuk rupiah.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Tergambar dari semakin rendahnya imbal hasil atau yield obligasi surat berharga AS atau US Treasury Bond ke posisi 0,522 persen. Level tersebut dikatakan Ariston menjadi terlemah sejak Maret 2020.

Baca juga: Kata Pihak Jouska Soal Heboh Suara Diduga Bosnya Marah-marah ke Klien

"Ini mengindikasikan banyak pelaku pasar yang masuk ke aset aman. Yield obligasi tersebut menyentuh level terendah baru sejak Maret 2020 di 0,522 persen akhir pekan lalu," ungkap dia.

Negara-negara dengan kekuatan ekonomi besar, seperti Amerika Serikat, Singapura, hingga Jerman telah mengalami resesi. Akibatnya, ekonominya turun dua kuartal secara berturut-turut.

"Pelaku pasar juga menjadi sedikit berhati-hati berinvestasi ke negara emerging market. Sehingga berpengaruh terhadap fluktuasi mata uang di pasar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya