Respons Ceceran Minyak di Pulau Pari, PHE OSES Kirim Tim Pembersihan

Tim PHE OSES dan PPSU Kepulauan Seribu bersihkan ceceran minyak di Pulau Pari.
Sumber :
  • Dok. PHE OSES

VIVA – Merespons ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), membantu pembersihan pantai yang dilakukan oleh Sudin Lingkungan Hidup Pemkab Kepulauan Seribu bersama masyarakat Pulau Pari, dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Kepulauan Seribu.

Dua KKKS Pertamina Hulu di Kalimantan Dapat Insentif dari Pemerintah

VP Relations PHE Ifki Sukarya menyampaikan, berdasarkan catatan operasional PHE OSES & PHE ONWJ telah melakukan pengecekan di lapangan. Sehingga, sebenarnya belum diketahui dari mana ceceran minyak tersebut berasal.

“Saat ini kami belum mengetahui dari mana ceceran minyak tersebut berasal. Kami pastikan mengerahkan seluruh anak perusahaan yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ melakukan pengecekan di lapangan,” kata Ifki kepada media, Rabu, 12 Agustus 2020.

Produksi Migas PHE Capai 897 MBOEPD di 2021

Baca juga: Penanganan Minyak Tumpah di Karawang Paling Cepat 6 Bulan

Ifki menuturkan, selain mengecek langsung, tim lapangan juga berdasarkan permintaan Sudin Lingkunagn Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu telah mengambil sampel ceceran untuk kemudian dilakukan finger print test untuk mengecek asal ceceran minyak.

Punya Ketan Adem, PHE Jambi Merang Sukses Cegah Karhutla

Adapun kegiatan pembersihan terbagi dalam tiga wilayah baik bagian tengah, barat dan timur serta diperkirakan akan selesai sekitar tiga hari dengan melakukan penyisiran Pulau Pari dan Pulau Lancang. 

Adapun peran serta PHE OSES dalam pengecekan dan pembersihan pantai dari ceceran minyak sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. “Yang utama, kami bantu melakukan pembersihan terlebih dahulu agar pantai kembali bersih,” ujarnya.

Diketahui, hal itu karena adanya dugaan masyarakat bahwa ceceran berasal dari Sumur YYA-1 yang tahun lalu  pernah bocor. Dipastikan bahwa sampai saat ini sumur YYA-1 dalam kondisi aman.

"Sumur YYA-1 sudah ditutup sejak September 2019, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menutup Status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak Anjungan YYA-1 PHE ONWJ Juli 2020, sehingga kami pastikan sudah aman," kata Ifki.

Ifki juga menyebut perairan Karawang yang sempat tercemar limbah minyak, juga sudah pulih sejak September 2019.

“PHE dalam operasinya senantiasa patuh pada aspek HSSE dan lindung lingkungan. Sehingga dampak yang terjadi di lingkungan wilayah operasi menjadi perhatian kami. PHE akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan membantu masyarakat melakukan pembersihan lokasi," ujarnya.

Sementara itu, saat ini ada 10 orang tim PHE OSES bersama 22 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup beserta 10 petugas PPSU sudah berada di lapangan, untuk mendukung pembersihan di Pulau Pari dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Seribu.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya